jpnn.com - JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli mengakui ada yang tidak lazim dalam penerbitan surat izin mengemudi (SIM) di Semarang.
Soalnya, SIM yang diterbitkan di kota tersebut dicetak dari kertas karena tidak adanya bahan logistik untuk pembuatan kartu SIM tersebut.
BACA JUGA: Dukung Eksekusi Mati, Karena Sudah Darurat Narkoba
"Memang salah satu bahan material itu selalu diadakan melalui suatu proses pengadaan barang dan jasa. Jadi kekurangan-kekurangan di berbagai daerah, contohnya di Semarang itu dimungkinkan terjadi. Sementara ini tahap dari penyelesaian barang dan jasa material itu sedang berjalan," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (26/7).
Boy memperkirakan, kekurangan logistik bisa saja karena banyaknya warga yang mendaftarkan diri untuk mendapatkan SIM. Sementara itu, setiap daerah punya jumlah pasokan tersendiri mengenai logistik SIM.
BACA JUGA: Kondisi Belum Stabil, Istri Santoso Belum di BAP
"Jadi ada jadwal proses pengadaan barang material yang dimulai dari tahapan awal belum tuntas sehingga para vendor yang mendapatkan tugas memenuhi tender tersebut , jadi ini ada semacam keterlambatan," jelas Boy.
Namun, Boy memastikan, pihaknya akan memperbaiki hal tersebut dalam waktu satu bulan ke depan.
BACA JUGA: Ahok Pilih Tunggu Hari Baik ketimbang PDIP
"Sebulan sudah tuntas kembali. Itu hanya sementara sama dengan ketika kelengkapan STNK ya dulu itu hanya sementara saja. Artinya nanti ketika material terkirim masyarakat cukup membawa SIM sementara itu untuk melakukan proses foto kemudian akan dibentuk SIM sesuai," pungkas Boy. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terpidana Mati Ini Minta Kejagung Tunggu Jawaban Presiden
Redaktur : Tim Redaksi