jpnn.com - AMBON - Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Johan Marfindo Kwee menyebut tiga kegagalan Presiden Joko Widodo di Maluku selama menjabat dua periode.
Johan menilai kegagalan tersebut sangat berimbas bagi kesejahteraan masyarakat sehingga diharapkan tidak terulang di kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
BACA JUGA: UGM Torehkan Prestasi di Putaran Nasional Kompetisi Philip C Jessup 2024
Pertama, gagal menghadirkan undang-undang wilayah kepulauan. Hal tersebut sangat merugikan daerah-daerah berbasis kepulauan di antaranya Provinsi Maluku.
Menurut Johan, Maluku merupakan provinsi kepulauan di mana lautan lebih luas dibandingkan daratan. Maluku sebagai wilayah kepulauan dalam hal ini tentunya perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat.
BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Bung Hatta Jalani Kuliah Lapangan di DPN Peradi
"Daerah kepulauan tidak meminta mendapat otonomi khusus, tetapi undang-undang wilayah kepulauan harus disahkan. Namun undang-undang kepulauan hanya menjadi isu dan tidak pernah dibahas apalagi disahkan," ujar Johan dalam keterangannya, Kamis (24/10).
Kedua, gagal menjadikan Ambon new port dan lumbung ikan nasional. Padahal, Indonesia sebagai poros maritim dunia telah dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 atau tahun pertama kepemimpinannya.
BACA JUGA: Begini Cara Fakultas Hukum UTA45 Jakarta Bantu Memenuhi Hak Difabel
Namun seiring dengan berakhirnya kepemimpinan Jokowi di periode pertama, Indonesia sebagai poros maritim dunia tak pernah terwujud. Bahkan, di periode kedua persoalan poros maritim sama sekali tak disinggung.
"Jokowi menjanjikan banyak hal untuk masyarakat Maluku tetapi hal tersebut tidak pernah terealisasikan. Ambon New Port juga hanya menjadi isu. Padahal apabila Ambon new port dan lumbung ikan nasional dibangun di Maluku tentu sangat menguntungkan masyarakat serta membantu proses perekonomian negara," katanya.
Ketiga, Johan menyoroti keberadaan Blok Masela yang merupakan tambang gas terbesar. Namun proses pengoperasian Blok Masela belum dilakukan secara efektif," kata Johan. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jimly Asshiddiqie: Pemilih Pemula Harus Cerdas dan Cerdik
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang