jpnn.com, SURABAYA - Virus monkeypox alias cacar monyet belakangan ini santer dibicarakan sejumlah negara di Asia.
Penyakit ini sempat dikhawatirkan menyebar hingga ke Indonesia lewat wilayah - wilayah perbatasan dengan negara tetangga.
BACA JUGA: Cegah Cacar Monyet, KKP Perketat Pemeriksaan Suhu Tubuh Penumpang dari Singapura
Kabid Pencegahan dan Penyakit Menular Dinkes Jatim Setya Budiono menyebut, monkeypox atau cacar monyet merupakan penyakit zoonotik.
"Yakni penyakit yang ditularkan oleh hewan liar seperti monyet liar ke manusia. Sebagian besar penyakit ditularkan di daerah Afrika Tengah dan Barat yang berdekatan dengan hutan tropis. Namun, minggu lalu positif ditemukan di Singapura," ujar Setya.
BACA JUGA: Waspadai Penyakit Cacar Monyet, Menkes: Hati-hati dengan Binatang
BACA JUGA : Waspadai Penyakit Cacar Monyet, Menkes: Hati-hati dengan Binatang
Dia mengatakan gejala cacar monyet diawali dengan panas tinggi, kulit bintik berair di bagian wajah, serta nyeri di bagian tubuh.
BACA JUGA: Teliti Penyakit Menular di Indonesia, Inggris Siapkan Rp 32 Miliar
Setya menyebut, seseorang yang dinyatakan tertular cacar monyet wajib diisolasi agar tak menjangkiti sekelilingnya.
Sebab cara penularannya cukup mudah yakni melalui kontak langsung dengan penderita, baik itu berupa cairan tubuh, darah, maupun luka.
Sementara itu, RSUD Dr Soetomo di Surabaya tidak menyiapkan ruangan khusus bagi penderita monkeypox.
BACA JUGA : Cegah Cacar Monyet, KKP Perketat Pemeriksaan Suhu Tubuh Penumpang dari Singapura
Namun sudah ada ruang isolasi khusus yang bisa digunakan untuk mengisolasi penderita cacar monyet agar tak menularkan virus ke sekitarnya.
Ruang isolasi tersebut juga dilengkapi dengan peralatan dan obat-obatan supportif. Sebab belum ada obat secara spesifik yang bisa menyembuhkan, lantaran cacar monyet merupakan penyakit self limiting disease, atau penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya.(end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Anak Diserang Kawanan Monyet, Satu Masuk RS
Redaktur & Reporter : Natalia