jpnn.com, JAKARTA - Untuk kedua kalinya agenda silaturahmi nasional (Silatnas) honorer K2 bersama Presiden Joko Widodo diundur. Rencana awal Silatnas dilakukan 16 Maret. Kemudian, diundur 17 Maret lantaran terkendala dana dan jumlah massa yang masih jauh dari target.
Dan, hari ini (16/3), panitia Silatnas mengumumkan membatalkan acara 17 Maret. Lagi-lagi alasannya karena dana dan jumlah massanya sedikit.
BACA JUGA: Angkat Guru Honorer K2 jadi PNS, Bagian Upaya Memajukan Pendidikan
Ketua Panitia Silatnas Keluarga Besar Honorer K2 Indonesia (KBHK2I) Sri Wiyanti menyatakan, agenda tersebut tetap jalan. Namun, diundur hingga 23 Maret.
"Mohon maaf dengan segala hormat. Karena berbagai situasi kondisi yang mendesak dan tidak memungkinkan dilaksanakannya kegiatan Silatnas yang semula kami rencanakan 16 Maret 2019, dan kami undur lagi sehari di tanggal 17 Maret 2019. Maka dengan sangat terpaksa dan berat hati saya atas nama pribadi dan panitia Silatnas menyampaikan penundaan kembali kegiatan ini di tanggal 23 Maret 2019," kata Sri dalam pernyataan resminya tertanggal 16 Maret yang beredar di kalangan honorer K2.
BACA JUGA: Silatnas Honorer K2 bersama Presiden Jokowi Batal Digelar 17 Maret
BACA JUGA: Silatnas Honorer K2 bersama Presiden Jokowi Batal Digelar 17 Maret
Sri menguraikan, berbagai cara dan upaya pribadi dan panitia sudah dilakukan guna menutupi budget untuk tempat dan operasional lainnya.
BACA JUGA: Terkait Silatnas Honorer K2, Munir: Teman-teman Jangan Mau Dibohongi Lagi
Namun, masih mengalami kendala dan waktu yang mendesak sehingga panitia tidak bisa memenuhi budget untuk sewa gedung Gelora Bung Karno (GBK).
"Ini adalah tanggung jawab yang harus kita pikul bersama di tengah derasnya hujatan mereka yang mencaci perjuangan kita," ucapnya.
Adapun massa yang belum berangkat untuk segera meng-cancel segala sesuatunya dengan harapan bisa dikondisikan pada 23 Maret nanti. Sedangkan yang sudah bergerak, menurut Sri, akan diarahkan melalui koordinator daerah dan wilayah masing-masing.
"Atas nama KBHK2I kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada kawan- kawan. Betapa tidak mudahnya membangun sebuah kepercayaan di tengah keterpurukan kita. Dan itu saya rasakan secara pribadi," tuturnya.
“Semoga berawal dari niat tulusnya untuk seluruh honorer K2 agar mendapatkan payung hukum dan perlakuan yang adil dari sisi kemanusiaan serta kesejahteraan, semoga Allah akan senantiasa memberikan pertolongan kepada kita semua. Dan mengabulkan doa-doa kita.”
BACA JUGA: Terkait Silatnas Honorer K2, Munir: Teman-teman Jangan Mau Dibohongi Lagi
Dia pun bisa memahami jika rekan-rekannya sangat kecewa atas penundaan ini. "Andai saja nyawa saya lebih berharga dari sebuah perasaan kecewa dan entah apalah itu. Maka biarlah nyawa saya sebagai pengganti apa yang teman teman rasakan saat ini," katanya.
"Tidak ada yang perlu disalahkan dan menyalahkan. Mari kita semua berintrospeksi diri dan mengubah sikap bahwa perjuangan kita di kegiatan silatnas ini membutuhkan biaya dan data yang real. Bukan seperti kegiatan yang selama ini kita lakukan. Dan pernyataan saya sebagai ketua umum kegiatan silaturahmi nasional ini adalah bentuk pertanggungjawaban saya terhadap teman-teman di seluruh Indonesia," sambung Sri. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akui Selama Ini Guru Honorer K2 dan Nonkategori Sangat Dibutuhkan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad