jpnn.com - BATAM - Selain muncikari, Satreskrim Polresta Barelang juga berhasil membekuk Sarah, 30, wanita tajir pengguna jasa gigolo asal Timur Tengah.
Kepada penyidik, Sarah membeberkan bagaimana Sarah bisa bertemu dan menikmati jasa Jhansen, sang gigolo, imigran yang sedang mencari suaka itu.
BACA JUGA: Pengakuan Janda Muda Pelanggan Gigolo Remaja asal Timur Tengah, Tarifnya? Wow!
Dari pengakuannya, Sarah mengenal Jhansen di salah satu aplikasi chating smartphone pada awal tahun 2016. Perkenalan mereka berlanjut dengan pertemuan di salah satu lokasi fitness di apartemen kawasan Nagoya.
“Dari Jhansen saya juga mengenal Bonny. Dan saya pernah mengirimkan uang kepada Bonny,” ujar Sarah seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), Minggu (11/9)
BACA JUGA: Muncikari Para Imigran Ganteng Itu Akhirnya Diringkus
Sarah mengaku sengaja mem-booking Jhansen untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.
Janda beranak satu ini bahkan membiayai kehidupan Jhansen, seperti biaya makan dan biaya hotel. “Semuanya saya yang bayar. Tapi sekali berhubungan saya berikan uang sejuta,” terangnya.
BACA JUGA: Mengaku Pak Kiai, tapi Jemaahnya ABG Seksi
Sebagaimana diketahui, Sarah dan Bonny diringkus aparat Satreskrim Polresta Barelang di salah satu apartemen kawasan Nagoya, Sabtu dini hari (10/9)
Sementara gigolo yang dijual sang muncikari bernama Jhansen masih tergolong anak di bawah umur.
Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Memo Ardian mengatakan, atas perbuatan pelaku, sang muncikari dijerat dengan pasal 87 UU perlindungan anak tentang eksploitasi. Sementara Sarah dikenakan pasal 81 tentang pencabulan anak di bawah umur.
Memo berharap dengan kejadian ini pemerintah bisa memperketat pengawasan terhadap para imigran yang ditampung di sejumlah lokasi seperti Hotel Kolekta dan Taman Aspirasi.
“Ini tanda lemahnya pengawasan pemerintah. Diharapkan diperketat agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Memo. (opi/ska/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerebek Penjual Sabu-sabu, Malah Ketemu Oknum Polisi Nyabu
Redaktur : Tim Redaksi