jpnn.com - JAKARTA – Massa umat Islam akan mengikuti Aksi Bela Islam III yang dipusatkan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (2/12).
Aksi yang dikenal dengan istilah 212 itu menuntut tersangka penista agama Islam Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agar ditahan.
BACA JUGA: Ribuan Kader GPII Ikut Aksi 212
Politikus Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Al Habsy memberikan nasihat kepada para peserta aksi 212. (boy/jpnn)
Begini nasihat Aboe yang juga anggota Komisi III DPR itu:
BACA JUGA: Pertimbangkan Jadi JC, Andi Taufan Nyanyi Soal Dua Pengusaha di Maluku
Saudara-saudara sekalian berbahagialah saudara sekalian yang hari ini bisa berkumpul di tempat ini.
Bersyukurlah, karena kehadiran saudara sekalian di sini pertanda keimanan di hati kita telah menggerakkan kaki kita untuk datang ke tempat ini.
BACA JUGA: Catat ya, BEM PT Muhammadiyah tak Ikut Aksi 2 Desember
Keimanan dalam hati ini telah membuat tangan kita membuka dompet untuk membayar tiket, dan keimanan itu pula yang membuat kita meluangkan waktu untuk berkumpul di majelis ini.
Semoga Allah meneguhkan keimanan kita, semoga Allah tidak mencabut nikmat iman tersebut.
Semoga kita terus dikaruniai nikmat iman sampai dengan akhir hayat nanti.
Sahabat sekalian, hari ini kita kumpul di majelis ini karena keimanan kita terhadap Islam dan kecintaan kita terhadap Alquran.
Hari ini kita berkumpul karena kecintaan kita terhadap republik ini. Kita berkumpul karena kepedulian kita pada penegakkan hukum.
Sahabat sekalian, republik ini diperjuangkan oleh umat Islam, darah para syuhada dan para santri lah yang menjadikannya merdeka. Pekikan takbir yang mengobarkan semangat ummat.
Karenanya, sudah menjadi tugas kita untuk merawat bangsa ini, sudah menjadi tugas kita untuk mengawal penegakan hukum di republik ini.
Pesan kita hari ini sangat sederhana, namun syarat akan makna. Tegakkan hukum tanpa pandang bulu, tegakkan hukum untuk penista agama.
Sangat aneh memang, kenapa republik harus dibuat gaduh disebabkan oleh ulah mulut seseorang. Sungguh aneh memang kenapa menjadi repot akibat ulah mulut seseorang.
Sebenarnya solusinya sederhana, perlakukan si penista agama ini sama seperti yang lain. Perlakukan dia seperti penista di Solo, perlakukan dia seperti para penista sebelumnya, pasti republik tidak akan segaduh ini.
Kita yang hari ini berkumpul di sini memiliki komitment merah putih, kita memiliki komitmen NKRI. Karenanya kita mengawal supremasi hukum. Karenanya kita mengawal penegakan hukum atas penista agama.
Oleh karenanya, mari kita doakan, agar Kapolri dan Jajarannya diberikan kekuatan untuk mengemban amanah dalam penegakan hukum.
Mari kita doakan agar jaksa agung dan jajarannya diberikan kekuatan dalam proses penegakan hukum ini. Mari terus kita kawal setiap tahap dalam proses penegakan hukum kasus penistaan agama ini.
Wassalamualaikum Wr Wb.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Saran dari LPA Indonesia agar Anak Aman Saat Aksi 212
Redaktur : Tim Redaksi