Simpatisan ISIS Itu Ditangkap saat Hendak Berangkat ke Riau, Rencananya...

Minggu, 09 Juli 2017 – 03:59 WIB
Ilustrasi borgol. Pixabay

jpnn.com, MUARA ENIM - Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Sumsel Brigjen TNI Edmil Nurjamil yang juga ikut menginterograsi Toni Rianda, 24, simpatisan ISIS yang ditangkap di Muara Enim masih enggan berkomentar.

Direktur Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Prasetijo Utomo menambahkan, terduga simpatisan ISIS ini hendak berangkat ke Riau untuk menengok ibunya yang sakit.

BACA JUGA: Selama 8 Bulan Mengenal ISIS, Inilah Aktivitas Toni yang Ditangkap Polda Sumsel

Di Muara Enim, Toni baru sehari bekerja di sebuah perusahan perkebunan.

“Sebelumnya, di Riau dia bekerja pada sebuah perusahaan migas,” beber Prasetijo.

BACA JUGA: Simak! Jokowi Peringatkan Negara Tetangga Soal ISIS

Sebetulnya, keberadaan Toni masuk Sumsel sudah terdeteksi Cyber Patrol Mabes Polri. Pergerakan dia pun dikoordinasikan dengan Polda Sumsel.

Ketika Toni berada di wilayah Ujanmas, koran ini pun menndapatkan informasi itu. Namun rupanya dia terus bergerak hingga akhirnya tertangkap di wilayah Muara Enim. Di Riau, Toni sempat terdeteksi di Kuansing, Riau dan kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Jambi.

BACA JUGA: Heboh Video Sejumlah Pria Bersorban Latihan Menembak Pakai AK-47 di Ujanmas

Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Heriyadi menambahkan, 3 bulan terakhir, terduga simpatisan ISIS ini aktif menyebar ujaran kebencian terhadap polisi dan memposting semua hal terkait ISIS.

“Kami terus melakukan Cyber Patrol untuk mendeteksi keberadaan sel-sel ISIS di Sumsel,” tukasnya.

Pagi sebelum penangkapan, Kapolda Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengerahkan 14 personel Detasemen Gegana dan 10 anggota Jatanras Ditreskrimum Polda ke wilayah Gunung Megang.

Mereka diterima Kapolsek Gunung Megang, AKP Iwan Gunawan. Tim itu bersama jajaran Polsek Gunung Megang dan Polres bersiaga mengantisipasi indikasi teror di wilayah Muara Enim. Penempatan mereka di sana hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

"Saat ini tim berada di Mapolsek Gunung Megang, bagian dari supervisi untuk meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah secara bersama," ujar AKP Iwan seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Terkait video yang beredar, dia menegaskan itu bukan di wilayah Ujanmas. Tapi video lama yang beredar kembali di WhatsApp.

Bahasa orang-orang dalam video berdurasi 1 menit 32 detik itu bukan bahasa Indonesia. "Untuk wilayah Ujanmas sampai saat ini aman dari ISIS dan paham radikal,” tegasnya.

Kapolres Muara Enim AKBP Leo Andi Gunawan SIK MPP membenarkan pihaknya mendapat back up personel dari Den Gegana Satbrimob dan Jatanras Polda Sumsel.

"Tim memback up upaya monitoring sebagai antisipasi bersama," ujar Leo seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Dia juga menegaskan kalau video sejumlah pria bergamis yang latihan menembak bukan di wilayah Muara Enim. Hanya saja, dia belum berani memastikan tempat dan kelompok yang ada dalam rekaman video tersebut.

"Itu video memang sudah viral. Bahkan sudah lama. Untuk lokasi masih dicek kebenarannya," jelasnya.

Kabag Ops Polres Muara Enim Kompol Zulkarnain menambahkan, kedatangan tim Den Gegana dan Jatanras Polda di Mapolsek Gunung Megang untuk selain memback up juga untuk memudahkan secara bersama-sama melakukan antisipasi tindak kejahatan.(vis/roz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semua Gedung Hancur Karena Perang, Kecuali Masjid Ini


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler