jpnn.com - LAHORE - Skandal pelecehan seksual terbesar di Pakistan yang melibatkan sedikitnya 280 bocah Desa Hussain Khan Wala, Kasur, Lahore, sebagai korban terbongkar. Apalagi, kasus itu terjadi di Provinsi Punjab yang dipimpin adik Sharif, Kepala Menteri Mian Muhammad Shahbaz. Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif kini sedang sibuk mengurai jaringan pedofil dan penjahat seksual di negerinya.
Kasus pelecehan seksual terhadap anak "terutama bocah laki-laki" di Pakistan yang mencuat baru-baru ini adalah fenomena gunung es terbukti. Setidaknya, sudah tiga kasus baru terungkap, yaitu di Multan, Muzaffargarh, dan Sheikhupura.
BACA JUGA: Cara Pasangan Kekasih Ini Bunuh Bayi Hasil Luar Nikah Sungguh Luar Biasa Keji
Di Mumtazabad, Multan, seorang bocah laki-laki disodomi dan direkam. Orang tua si anak melapor kepada polisi bahwa putra mereka telah diperkosa. Pelaku kemudian mengancam menjual video tersebut kepada masyarakat luas jika tidak diberi uang. Modus itu sama persis dengan kasus pelecehan masal ratusan anak di Punjab. Kamis (13/8) polisi baru menahan tiga pelaku pelecehan di Multan tersebut.
Pada kasus kedua, seorang bocah lelaki 12 tahun diperkosa ramai-ramai di desa Dabbi Shah, Muzaffargarh. Kejadian tersebut berlangsung Minggu (9/8). Saat itu si bocah hendak pergi ke toko. Tiba-tiba, dua pria memintanya membantu memetik kurma di lahan dekat desa.
Dalam perjalanan, bocah malang tersebut diancam dengan pisau sebelum akhirnya dilecehkan di ladang tebu. Lagi-lagi pelaku merekam seluruh kejadian sadis itu. Pelaku tidak hanya menjual video tersebut di pasar, tapi juga membaginya ke HP pelaku pedofil yang lain.
Polisi memang akhirnya menangkap dua pelaku Kamis lalu. Namun, agaknya itu dilakukan karena adanya tekanan lantaran maraknya laporan pelecehan seksual. Sebab, orang tua korban menyatakan, polisi sebelumnya mempersulit pelaporan kasus tersebut.
Pada kasus ketiga, di Distrik Sheikhupura para pelakunya bahkan belum tertangkap sama sekali. Bocah lelaki 13 tahun dilecehkan tiga orang di Pathan Colony, Distrik Sheikhupura. Saat dia berada dalam perjalanan pulang, ketiga tersangka memaksa membawanya ke lahan kosong sebelum akhirnya disodomi beramai-ramai.
Bocah malang tersebut ditinggalkan begitu saja dalam kondisi tidak sadarkan diri. Tidak tertutup kemungkinan, tiga kasus itu sejatinya masih satu jaringan dengan kasus 280 anak di atas. Sebab, seluruh modusnya sama persis.
Selama ini, para aktivis memang menuding kepolisian Pakistan lambat dalam menangani kasus pelecehan terhadap anak-anak. Polisi ditengarai ikut andil dalam melindungi para pelaku. Belakangan ini, tiga pejabat kepolisian di Kasur, Punjab, dimutasi karena mencuatnya skandal pelecehan terhadap 280 anak baru-baru ini. Kasus pelecehan itu diduga sudah berlangsung selama satu dekade.
"Para petugas tersebut dipindahkan dari posnya saat ini karena kelalaian pada skandal seks di Kasur," ujar juru bicara kepolisian Punjab Nabeela Ghazanfar. Petugas yang dipindah itu adalah Kepala Polisi Distrik Lahore Rai Babar dan dua wakil inspekturnya. Selama ini, mutasi pejabat polisi sangat jarang terjadi di Pakistan.
Kelalaian yang dilakukan petinggi kepolisian itu memang fatal. Tindakan mereka membuat jaringan pedofil di Pakistan kian besar. Selama ini, orang tua korban sudah membuat laporan, namun polisi tidak pernah menindaklanjuti.
Pelaku kejahatan yang masuk dalam jaringan itu adalah keluarga terpandang di desa Hussain Khan Wala, Punjab. Mereka menggunakan berbagai senjata untuk menakut-nakuti anak-anak dan memaksa mereka melakukan adegan seksual. Korban termuda berusia 5 tahun.
Jika orang tua korban melapor, polisi bukannya cepat menangani, namun justru mempersulit. Para korban yang seharusnya dilindungi justru diperlakukan layaknya seorang kriminal. Padahal, mereka masih anak-anak. Sejauh ini, tersangka yang ditahan bertambah menjadi 14 orang.
"Para tersangka didakwa melakukan tindakan sodomi, penculikan, dan penyiksaan," ujar petugas kepolisian Muhammad Amin.
Kasus itu tidak akan disidangkan di pengadilan biasa. Rabu (12/8) Pengadilan Tinggi Lahore melakukan hearing petisi pengajuan kasus tersebut agar diadili pengadilan anti terorisme (ATC) dan disetujui. Peradilan di ATC bakal lebih cepat dan lebih adil daripada pengadilan biasa.
Pada saat yang sama, hakim Manzoor Ahmad Malik juga memerintahkan pembentukan tim investigasi gabungan untuk menyelidiki kasus pelecehan seksual terhadap anak yang ditengarai terbesar di Pakistan itu.
Kritik bertubi-tubi terhadap pemerintah juga terus bergulir lantaran skandal tersebut. Sebab, Punjab merupakan provinsi terbesar dan terkaya di Pakistan. Bukan hanya itu, daerah tersebut adalah basis dari partai penguasa, yaitu Partai Liga-N Muslim Pakistan (PML-N). Kepala Menteri Punjab (setara gubernur, Red) Shahbaz Sharif menjawab kritik itu dengan menyatakan akan memonitor secara personal kasus tersebut.
"Kami tidak akan membiarkan satu orang pun yang terlibat dalam kasus ini lolos dari hukum. Semua korban dan keluarga mereka akan didampingi untuk mengidentifikasi pelaku tanpa harus merasa ketakutan," tegas saudara Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif itu. (Pakistan Today/Dawn/CNN/Aljazeera/sha/c 23/ami)
BACA JUGA: Ledakan Tianjin: Ditemukan Zat Beracun, Warga Radius Tiga Kilometer Dievakuasi
BACA JUGA: Ledakan Tianjin: Dinas Pemadam Kebakaran Setempat Dituduh Lalai
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menyedihkan, Jumlah Korban Ledakan Tianjin Bertambah Banyak
Redaktur : Tim Redaksi