jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menyindir mantan Anggota DPR Ruhut Sitompul yang meminta Anies Baswedan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, karena dinilai tak mampu membebaskan ibu kota dari banjir.
Sebelumnya, Ruhut mengatakan Anies bisa memimpin Jakarta bukan karena integritas dan prestasi yang jelas. Akan tetapi, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menang karena SARA, ujaran kebencian dan fitnah.
BACA JUGA: Banjir Surut, Mobil Bertumpukan di Jalan Masuk Perumahan
"Kok pakai SARA segala sih Bang Ruhut. Pilkada sudah berlalu. Kenapa waktu banjir sampai ke parkiran basement gedung UOB dan sama-sama makan korban jiwa enggak minta Jokowi - Ahok mundur ya," ucap Arief, di Jakarta, Kamis (2/1).
Ketika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi gubernur, kara Arief, Jakarta juga kebanjiran sampai merendam Istana Kepresidenan. Saat itu Ahok malah menyalahkan banyaknya kabel-kabel listrik di selokan yang tidak dibersihkan.
BACA JUGA: BS Nekat Merampok Toko Emas Lantaran Butuh Uang Buat Bayar Kontrakan
"Memang ada gubernur DKI yang semasa menjabat enggak kena banjir? Bang Foke yang waktu itu jadi idola Bang Ruhut jadi gubernur Jakarta juga tenggelam. Begitu juga masa Jokowi," jelas ketum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini.
Arief menambahkan, baik Jokowi, Ahok dan Anies, mereka sama-sama berjanji mengatasi banjir dalam janji kampanye mereka. Oleh karena itu, meminta gubernur ke-17 DKI Jakarta itu mundur tak relevan.
BACA JUGA: Paman Habisi Keponakan Lantaran Tak Terima Istrinya Diselingkuhi
BACA JUGA: WN Asal Tiongkok Penyelundup Ratusan Unit Ponsel Ditangkap Polisi
"Jadi permintaan mundur ke Anies mirip orang autis, asal usul kritis. Mohon Bang Ruhut. Cari kebenaran dari fakta, ya kalau bicara," tandas anak buah Prabowo Subianto di Gerindra ini.(fat/jpnn)
Jokowi Sidak Waduk Pluit
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam