jpnn.com, JAKARTA - Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin mengomentari pernyatataan Mendagri Singapura K Shanmugam yang memastikan negara tetangga Indonesia itu tidak anti-Islam.
Menurut Novel, pernyataan itu tidak benar karena berdasar rekam jejaknya, Singapura islamofobia.
BACA JUGA: Ditolak Singapura, UAS Paham soal Syariah atau Tidak?
“Fakta sejarah sampai saat ini jelas di depan mata dan Indonesia sepertinya menuju seperti Singapura (menjadi islamofobia),” kata Novel kepada wartawan, Kamis (26/5).
Novel pun menduga ada oknum intelijen Indonesia yang memberikan data terkait Ustaz Abdul Somad (UAS).
BACA JUGA: Singapura Tidak Anti-Islam, tetapi Menolak Pandangan UAS
Lelaki yang berprofesi sebagai advokat ini mengaku beberapa kali menyampaikan di media agar Kemenlu Indonesia memberikan data yang valid terkait UAS ke Singapura.
“Kalau itu dilakukan oleh Kemenlu maka clear dan dipastikan Pemerintah Indonesia tidak terlibat dalam fitnah terhadap UAS,” tegas Novel.
BACA JUGA: Viral Video Ceramah UAS Soal Perbolehkan Curi Listrik dan Air PDAM, Ini Faktanya
Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura K Shanmugam menyatakan mayoritas warga di negerinya menolak Ustaz Abdul Somad alias UAS.
Menurut dia, pandangan-pandangan pendakwah kondang asal Indonesia itu bertentangan dengan nilai-nilai Singapura.
"Mayoritas warga Singapura, semua ras dan agama, mendukung keputusan menolak Somad memasuki negeri ini," ujar Shanmugam sebagaimana dikutip dari The Straits Times edisi Selasa (24/5).
Shanmugam menegaskan warga negaranya paham bahwa semua agama di Singapura diperlakukan sama, termasuk Islam. Oleh karena itu, Singapura menolak UAS bukan atas dasar agamanya, tetapi pandangannya.
Menurut Shanmugam, Singapura tidak anti-Islam, namun hanya tak bisa menerima pandangan-pandangan UAS.
"Ceramah-ceramah Somad memiliki implikasi di dunia nyata," kata Shanmugam. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UAS Ditolak Masyarakat Madura? Lihat Tuh Fotonya
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan