Singapura Setop Penjualan Mobil Diesel pada 2025

Sabtu, 06 Maret 2021 – 07:58 WIB
Ilustrasi mobil berbahan bakar diesel. Foto: Jeep

jpnn.com - Pemerintah Singapura menargetkan pada 2025, negara tersebut tidak lagi mengizinkan penjualan mobil baru berbahan bakar diesel.

Kebijakan tersebut merupakan bagian dari kampanye besar-besaran penggunaan kendaraan ramah lingkungan.

BACA JUGA: 5 Kiat Merawat Mobil Diesel Modern

Pengumuman itu langsung disampaikan oleh Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung.

Dia mengatakan, jika kendaraan bermotor di Singapura telah menyumbang sekitar 6,4 juta ton karbon dioksida per tahunnya.

BACA JUGA: Kia Recall Seltos Diesel yang Bermasalah di Pompa Bahan Bakar

Kemudian, Ong Ye Kung menggambarkan Singapura bisa menekan karbon dioksida mencapai sekitar 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun dengan mengalihkan mobil pribadi dan taksi menggunakan listrik.

"Pengurangan tersebut sekitar 4 persen dari total emisi nasional kami, bukan tidak signifikan," kata Ong lansir Straits Times.

BACA JUGA: Hyundai Memutuskan Berhenti Mengembangkan Mesin Diesel Baru

Saat ini kendaraan berbahan bakar diesel lebih banyak digunakan oleh bus dan kendaraan pengangkut barang.

Mobil pribadi yang masih menggunakan diesel hanya sekitar 2,9 persen saja dari total 634.042 unit kendaraan.

Sejumlah taksi pun telah beralih menggunakan mobil hybrid.

Hingga akhir tahun lalu tercatat hanya 41,5 persen dari total 15.678 unit taksi yang masih menggunakan bahan bakar diesel.

Namun sebaliknya, 95,8 persen dari 140.783 unit kendaraan pengangkut barang dan 99,4 persen dari 18.912 bus masih menggunakan bahan bakar solar.

Aturan pelarangan kendaraan diesel beroperasi di jalan-jalan umum juga sudah diterapkan oleh sejumlah negara, terutama Eropa. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oli Mesin Diesel Dipakai ke Mesin Bensin, Apa Efeknya?


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler