Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal

Sabtu, 18 Mei 2024 – 21:34 WIB
Kondisi permukiman warga dan sarana publik pascabanjir bandang alias galodo yang menerjang Kabupaten Agam, Sabtu (11/5/2024) malam. Hingga kini, tim gabungan masih melakukan upaya penanganan darurat. FOTO: BPBD Kabupaten Agam.

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data korban banjir bandang alias galodo Sumbar, setelah melakukan sinkronisasi pada hari ketujuh pascabencana, Sabtu (18/5).

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyampaikan berdasarkan pembaharuan data per hari ini, jumlah korban jiwa sebanyak 61 orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Galodo Sumbar: Korban Meninggal 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Data korban setelah sinkronisasi ini berbeda dari jumlah sebelumnya yang dilaporkan mencapai 67 orang meninggal dunia.

Jumlah tersebut didapat setelah Pusdalops BNPB bersama dengan posko provinsi dan kabupaten/kota terdampak melakukan inventarisasi data by name by address (BNBA) hasil Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat.

BACA JUGA: Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar

"Hasilnya, terdapat duplikasi pencatatan pada data korban antar-kabupaten/kota terdampak," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam siaran pers, Sabtu malam.

Adapun rincian catatan korban jiwa termutakhir yaitu Kabupaten Tanah Datar sebanyak 29 orang meninggal dunia, 5 orang yang wafat belum teridentifikasi.

BACA JUGA: Oknum Pejabat Dinkes & PPPK Ditangkap saat Pesta Narkoba, Sekda Tulungagung Angkat Bicara

Kemudian di Kabupaten Agam sebanyak 22 orang meninggal dunia, Kota Padang Panjang 2 orang meninggal dunia, Kota Padang 2 orang meninggal dunia. Kabupaten Padang Pariaman  1 orang meninggal dunia.

Sementara itu, pembaharuan data orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo Sumbar ini total sebanyak 14 orang.

Rinciannya, di Kabupaten Tanah Datar 13 orang dilaporkan hilang dan Kabupaten Agam 1 orang.

"Hingga hari ini, upaya pencarian dan penyelamatan korban yang dilaporkan hilang masih dilanjutkan," ucap Suharyanto

Dia mengatakan proses pencarian dan penyelamatan korban akan dilaksanakan sampai keluarga korban merasa cukup.

Menurut Suharyanto, golden time pencarian dan penyelamatan sesuai dengan SOP memang terbatas pada tujuh hari pascakejadian.

Namun, pemeirntah akan tanyakan kepada ahli waris yang anggota keluarganya hilang.

"Jika keluarga masih berharap keluarganya dicari maka BNPB akan mengkoordinasikan upaya pencarian lanjutan dibantu dengan tim gabungan untuk beberapa hari ke depan," ujarnya.(fat/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler