jpnn.com - JAKARTA – Dugaan bahwa lembaga pemasyarakatan (lapas) belum steril narkotika terbukti. Mabes Polri bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) menemukan pabrik pembuatan sabu-sabu dan ekstasi di dalam Lapas Narkotika Cipinang. Selain mengamankan barang bukti, tiga narapidana berinisial AS, V, dan HC langsung digelandang ke Mabes Polri.
Penemuan itu terjadi pada Selasa malam (6/8) di Lapas Cipinang. Sidak oleh pihak lapas dan tim Mabes Polri tersebut menemukan sejumlah alat produksi narkoba di tempat perbengkelan. Barang yang ditemukan adalah prekursor 8 plastik, kartu perdana, handphone, charger HP, headphone, dompet, ATM, buku tabungan BCA, dan alat pembuat sabu-sabu.
BACA JUGA: Bertugas Dimarahi Anak, di Jalan Dimarahi Pemudik
Kabag Penerangan Umum Kombespol Agus Riyanto membenarkan adanya sidak di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM bersama Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri. ”Jadi, memang betul ada kegiatan yang dilakukan di Surabaya, Jakarta, dan Tangerang,” kata Agus, Rabu (7/8).
Dia mengatakan bahwa dalam sidak tersebut, tim dari Kemenkum HAM juga menemukan tempat yang diduga menjadi pabrik pembuatan sabu-sabu dan ekstasi di dalam lapas itu.
BACA JUGA: SDA Tepis Anggapan Sidang Isbat Bermuatan Politis
Selain itu, petugas menangkap beberapa tersangka yang diduga terlibat dalam pembuatan barang haram tersebut. ”Dari semua kegiatan ini, ada beberapa tersangka yang kita tangkap berikut barang buktinya,” ujar Agus kepada wartawan.
Di sisi lain, Direktur Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri Brigjen Pol Arman Depari mengungkapkan bahwa pihaknya telah menangkap tujuh orang dalam sidak tersebut. Di antara tujuh orang itu, tiga orang merupakan narapidana lapas yang berinisial AS, V, dan HC.
BACA JUGA: Demokrat Minta SBY Jangan Selalu Difitnah
Selain itu, petugas menangkap dua sipir lapas berinisial JN dan GW yang diduga ikut serta dalam kegiatan terlarang tersebut. ”Sementara yang ditangkap dari Surabaya berinisial MAR dan dari apartemen di Jakarta berinisial REZ,” ungkap Arman kepada KORAN LEBARAN di ruang kerjanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, selain membekuk lima orang dari dalam lapas, petugas menyita barang bukti terkait kegiatan tersebut. Di antaranya, prekusor dan zat-zat kimia untuk pembuatan sabu-sabu dan ekstasi serta mesin cetak pil ekstasi. ”Kami juga membawa kartu telepon dan dua kartu ATM,” ujarnya.
Arman juga menjelaskan bahwa barang bukti itu disita dari sebuah bengkel di dalam lapas yang diduga menjadi pabrik pembuatan narkoba tersebut. ”Masih kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut mengapa sampai ada pabrik narkoba di dalam lapas,” ucapnya.
Ketika ditanya apakah kegiatan tersebut memiliki keterkaitan dengan terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman, Arman mengaku bahwa hasil pemeriksaan sementara belum mengarah ke sana. ”Ini masih perlu dikroscek lagi,” imbuh Arman. (dod/dim/bay/c6/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Angka Kecelakaan Mudik Menurun
Redaktur : Tim Redaksi