SIPRI: Negara-Negara Timur Tengah Pengimpor Terbesar Senjata Amerika

Selasa, 10 Maret 2020 – 23:56 WIB
Tank produksi Amerika Serikat. Foto: US ARMY/ABCNews

jpnn.com - Ekspor senjata dari Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir, dan setengah di antaranya dikirim ke Timur Tengah. Demikian dilaporkan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Senin (9/3).

Antara 2010 hingga 2014 dan 2015 hingga 2019, ekspor senjata utama dari negara pengekspor senjata terbesar di dunia tersebut melonjak sebesar 23 persen dan meningkatkan pangsa pasarnya dalam jumlah ekspor senjata global menjadi 36 persen.

BACA JUGA: Kapal Perang Amerika Gagalkan Pengiriman Senjata Iran ke Yaman

Pada 2015 hingga 2019, jumlah ekspor senjata AS 76 persen lebih tinggi dari Rusia, negara pengekspor senjata terbesar kedua di dunia. Persenjataan utama yang ditransfer dari AS dikirim ke total 96 negara dan wilayah, papar laporan SIPRI tersebut.

"Setengah dari jumlah ekspor senjata AS dalam lima tahun terakhir dikirim ke Timur Tengah, dan setengah di antaranya dikirim ke Arab Saudi," kata peneliti senior SIPRI Pieter D. Wezeman dalam laporan itu.

BACA JUGA: Gara-Gara Senjata Rusia, Amerika Siapkan Sanksi Baru untuk Turki

Sementara jumlah transfer senjata utama internasional dari 2015 hingga 2019 meningkat 5,5 persen dibandingkan periode 2010 hingga 2014, data baru itu menunjukkan bahwa aliran senjata ke Timur Tengah meningkat, dengan Arab Saudi menjadi negara importir senjata terbesar di dunia, catat laporan tersebut.

Dari 2015 hingga 2019, impor senjata utama Arab Saudi meningkat 130 persen dibandingkan dengan periode lima tahun sebelumnya, menyumbang jumlah impor senjata utama global sebesar 12 persen dalam periode itu.

BACA JUGA: Arab Saudi Beli Senjata Amerika Senilai Rp 215,6 T

Jumlah impor senjata berdasarkan negara di Timur Tengah melonjak 61 persen pada periode antara 2010-2014 dan 2015-2019, menyumbang jumlah impor senjata global sebesar 35 persen selama lima tahun terakhir, menurut laporan itu.

"Meski terdapat kekhawatiran luas di AS dan Inggris terkait intervensi militer Arab Saudi di Yaman, kedua negara terus mengekspor senjata ke Saudi pada periode 2015-2019. Total 73 persen dari jumlah impor senjata Arab Saudi berasal dari AS dan 13 persen berasal dari Inggris," tulis laporan itu.

Penelitian SIPRI mencakup konflik internasional, persenjataan, kontrol dan pelucutan senjata. (Xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler