Sistem Layanan NLE Sudah Diterapkan di 14 Pelabuhan Nasional, Sinergi Antarinstansi jadi Kunci

Jumat, 02 Desember 2022 – 23:20 WIB
Sistem layanan NLE saat ini telah diterapkan secara bertahap menyesuaikan kondisi dan level maturity system pada 14 lokasi pelabuhan nasional sesuai dengan target implementasi dalam Program Stranas-PK. Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Sejak diinisiasi pada pertengahan 2020, program National Logistics Ecosystem (NLE) atau Ekosistem Logistik Nasional yang merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun 2020 telah mulai menghadirkan jaringan barbasis digital secara bertahap dan berkelanjutan.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana menjelaskan NLE merupakan ekosistem logistik nasional yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang dan sebaliknya.

BACA JUGA: Bergerak di Pamekasan dan Banjarmasin, Bea Cukai Dapat Tangkapan Besar, Tuh Lihat

"Mengacu pada empat pilar, yaitu simplifikasi proses bisnis pemerintah, kolaborasi platform logistik, kemudahan dan fasilitas pembayaran, serta tata ruang kepelabuhan, NLE diharapkan mampu mendorong biaya logistik yang kompetitif dan transparansi layanan-layanan logistik," kata Hatta Wardhana, Jumat (2/12).

Pembangunan dan penyempurnaan sistem information technology (IT) yang merupakan backbone NLE terus dilakukan.

BACA JUGA: Asistensi Ekspor yang Gencar Dilakukan Bea Cukai Membuahkan Hasil, Ini Buktinya

Di sektor layanan logistik pemerintahan, NLE hadir dengan layanan Single Subsmission (SSm) yang meliputi SSm Pabean Karantina, SSm Pengangkut, dan SSm Perizinan.

Layanan-layanan lainnya yang menjadi bagian dari program NLE, yaitu DO Online, SP2 Online, Autogate/Gate System, Single Truck ID (STID).

BACA JUGA: Bea Cukai Tekankan Hal Ini Kepada Masyarakat Jawa Barat

Dia juga menyampaikan beberapa sistem lainnya hingga saat ini masih dalam tahap pengembangan, yaitu sistem Single Billing PNBP dalam rangka SSm Pengangkut yang sedang dikembangkan oleh Kemenkeu dan sistem Terminal Booking System (TBS) oleh Pelindo.

Menurut Hatta, dengan melibatkan dukungan lebih dari 15 kementerian atau lembaga, potensi membangun sistem layanan logistik nasional yang lebih efisien terasa semakin terbuka.

"Dari sektor kolaborasi dengan platform-platform logistik sektor bisnis, saat ini NLE telah terkolaborasi dengan platform trucking, warehouse, vessel, dan depo," terangnya.

Tahapan berikutnya adalah mematangkan dan memperluas kolaborasi dengan sebagian besar entitas logistik, baik sektor pemerintah maupun swasta ke dalam ekosistem yang telah dibangun sesuai perannya masing-masing, serta mendorong pemanfaatan layanan yang tersedia.

Sistem layanan NLE saat ini telah diterapkan secara bertahap menyesuaikan kondisi dan level maturity system pada empat belas lokasi pelabuhan nasional sesuai dengan target implementasi dalam Program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas-PK).

Pelabuhan-pelabuhan tersebut, yaitu Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Belawan, Batam, Makassar, Merak, Balikpapan, Samarinda, Kendari, Palembang, Dumai, Lampung, dan Pontianak.

Disebutkan Hatta, memasuki triwulan III 2022 telah dimulai secara bertahap penilaian melalui metode survei persepsi terhadap beberapa layanan NLE yang dinilai sudah dapat terukur efektivitasnya.

Survei dilakukan bekerja sama dengan lembaga independen Prospera yang meliputi layanan SSm QC, SSm Perizinan, DO Online, SP2 Online, dan Gate System, dan Trucking.

Saat ini juga tengah dibahas dibahas rencana pengukuran cost logistic bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan World Bank atau Bank Dunia.

Penjajakan awal terkait pengukuran ini juga akan dikolaborasikan dengan Bappenas.

Pada sisa triwulan akhir 2022, saat ini Tim Teknis NLE bekerja sama dengan entitas terkait sedang berupaya mengakslerasi penyelesaian beberapa rencana aksi tindak lanjut yang dinilai perlu diprioritaskan, antara lain seperti penyelesaian satu siklus inbound dan outbound, penyempurnaan sistem dan pengembangan fitur NLE, dan peningkatan utilisasi pada produk atau layanan NLE yang telah berjalan.

Hatta menambahkan kolaborasi dengan asosiasi, pelaku usaha, dan instansi pemerintah yang terintegrasi diharapkan mampu menyukseskan penataan ekosistem logistik di pelabuhan-pelabuhan nasional.

"Mari bersama kita dukung NLE dan berpartisipasi dalam program ini demi terciptanya penurunan biaya logistik dan pertumbuhan sektor industri," ajak Hatta menegaskan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler