MALANG - Kewajiban sekolah untuk mengalokasikan 20 persen kuotanya bagi siswa tidak mampu mulai dijalankan sekolah di Kota MalangDi SMAN 9 sedikitnya 27 persen siswa yang diterima dijalur mandiri dan 40 persen di jalur online mendapatkan dispensasi keringanan.
”Kami melibatkan komite sekolah untuk melihat kesanggupan orang tua ini, tapi sifatnya sangat fleksibel
BACA JUGA: Lulusan SMP Mulai Serbu Jalur Prestasi
Yang memang tidak mampu otomatis akan mendapat keringanan,” ujar Kepala SMAN 9, Setyo Raharjo kepada Malang Post (grup JPNN).Bentuk keringanan yang diberlakukan di sekolah beragam
BACA JUGA: Nuh: RSBI Seharusnya Juga Gratis
Dicontohkannya ada dua anak kembar yang bersekolah di SMAN 9, karena orang tuanya sedang sakit maka sekolah mengambil kebijakan untuk menggratiskan salah satunya”Ada juga yang datang tidak membawa uang sama sekali dan tetap kami layani agar bisa daftar ulang,” kata dia.
Kepedulian sekolah terhadap siswa miskin ini menurutnya tidak akan mengganggu program sekolah
BACA JUGA: Waspadai Masuknya PT Asing Dalam RUU
Meski target dana masuk tidak bisa tercapai sesuai rencana, namun program-program terkait peningkatan mutu dan layanan siswa tetap menjadi prioritas sekolahApalagi tahun ini SMAN 9 mendapatkan amanah dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang untuk menampung delapan siswa berprestasi dalam bidang non akademikDiantaranya bidang atletik, basket, dan seni
Sementara itu total penerimaan siswa baru di sana mencapai 320 siswaTerdiri dari 130 siswa jalur mandiri dan 184 jalur onlineDitambah 8 siswa jalur prestasiDaftar ulang ditutup sore kemarinRencananya pada Senin (11/7) besok seluruh siswa baru akan mengikuti kegiatan masa orientasi sekolah (MOS). ”Tahun ini kami mengambil tema pembinaan karakter dan pendidikan budi pekerti,” jelasnya(oci/eno)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pungutan Siswa Baru Harus Dikembalikan
Redaktur : Tim Redaksi