jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Insiden mewarnai penertiban gelandangan dan pengemis (gepeng) serta anak punk di Kota Sampit, Sabtu (8/7).
Sempat terjadi kejar-kejaran antara Satpol PP Kotawaringin Timur dengan anak punk.
BACA JUGA: Gerombolan Bocah Punk Masuk Rumah Warga, Beginilah Jadinya
Bahkan, ada anak punk yang nekat melayangkan bogem mentah kepada petugas.
Dalam operasi tersebut, petugas masing-masing tiga tiga pengemis dan anak punk.
BACA JUGA: Anak Punk Jalanan Dihukum Nyanyi Indonesia Raya
Mereka terjaring di jalanan dan sekitar pusat pertokoan yang kerap dijadikan lokasi mengamen.
Ironisnya, di antara mereka ada pelajar SMA berinisial KA (16) yang ikut bergabung dengan anak punk untuk mengamen.
BACA JUGA: Anak Punk Tawuran, Bawa Celurit, Lempar Gir ke Polisi
Saat itu, KA bersama tiga anak punk lainnya nongkrong di Jalan RA Kartini. Ketika didatangi lima petugas, mereka lari dan sempat memberikan perlawanan menggunakan tangan.
Tiga anak punk berhasil kabur setelah memukul petugas. Sedangkan KA tertangkap.
Dia kemudian dibawa ke kantor satpol PP. Ketika digeledah, KA terbukti mengantongi jimat.
Selanjutnya, sekitar pukul 19:30 WIB, petugas menangkap pengamen berinisial SYD (38).
SYD sempat berusaha melarikan diri dan melakukan perlawanan ketika ditangkap.
Dia menghantamkan gitar yang dibawanya kepada lima petugas.
Namun, tenaga SYD tak cukup kuat. Dia berhasil dilumpuhkan dan digiring ke mobil.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kotim Punding mengatakan, pihaknya sudah mengetahui adanya jaringan gepeng yang dikendalikan orang-orang tertentu.
”Namun, dari apa yang kami dapatkan saat ini, nanti akan dikembangkan kembali. Benar atau tidak, itu masih dicari tahu,” katanya, Minggu (9/7). (mir/ign)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mike Marjinalâ¦Balada Punk Indonesia
Redaktur & Reporter : Ragil