Siswa SMP Tewas Diterjang 8 Panah

Selasa, 19 Januari 2010 – 06:09 WIB

TIMIKA – Meski secara formal telah dicapai kata sepakat untuk menciptakan perdamaian, namun Kwamki Lama masih dipenuhi suasana dendamKemarin, siswa kelas II SMP bernama Isodorus Edoway (13) tewas setelah diterjang delapan anak panah

BACA JUGA: Enggan Tanggapi Status Uang LPS

Sekitar 6 orang tak dikenal yang badannya dilumuri lumpur memberondongnya dengan anak panas di Gapura, jalan masuk Kwamki Lama
Korban diserbu anak panah saat menumpang ojek hendak pulang ke rumahnya di Kampung Kwamki Lama Atas

BACA JUGA: UU Perlindungan TKI akan Direvisi



Dalam kondisi anak panah masih menancap di badannya, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) untuk mendapatkan pertolongan medis
Tapi sekitar pukul 16.00 WIT, Isodorus menghembuskan nafas terakhir

BACA JUGA: Tommy Disindir Munajat Cinta



Kronologis kejadian disampaikan Kapolres Mimika AKBP Moch Sagi SH melalui Kabag Ops Polres Mimika Kompol Mada Indra Laksanta SIK kepada Radar TimikaIsodorus dengan menumpangi ojek hendak pulang ke rumahnya di Kampung Kwamki Lama atasLantaran jalan umum dipenuhi warga, korban memilih melewati jalur Jalan Freeport Lama"Namun ketika tiba di gapura, sekelompok warga datang mengejarnya dan langsung memanahKorban sempat menjelaskan kepada pelaku bahwa dirinya tidak terlibat masalahNamun penjelasan itu tidak diindahkanKorban terus dihujani busur panah hingga terjatuh dari sepeda motor," terang Indra Laksanta.

Pengejaran terhadap pelaku langsung dilakukan oleh Satuan Brimob Detasemen B Polda PapuaNamun semua pelaku sudah kabur dari TKPKorban dievakuasi menggunakan mobil Dalmas menuju RSMM.  “Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga keamanan Kampung Kwamki Lama supaya tidak ada korban lagi setelah kematian Daud Tinal (Amon Kogoya)Tahu-tahunya mereka kembali memanah orang lain lagi,” kata MadaDikatakan, peristiwa itu terjadi usai prosesi pembakaran jazad Daud.

Katerin, ibunda korban saat diwawancarai Radar Timika menerangkan, anaknya masih duduk di bangku kelas 2 SMP.Katerin yang saat itu hendak menjenguk anaknya di RSMM menggunakan mobil patroli Polsek Miru mengatakan, sebelumnya anaknya tidur-tiduran di ruang tamu“Saya kaget kalau anak saya dipanah,” katanyaInformasi lain yang dihimpun Radar Timika menyebutkan korban menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 16.00 WIT dan jasad korban disemayamkan di rumah duka Jalan Kanguru, belakang Bar Degama.

Saksi kunci, KR, salah seorang tukang ojek, juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polsek Mimika Baru (Miru)Ketika itu, KR ditanyai seputar kronologis kejadianSebelum dimintai keterangan, kepada Radar Timika KR menjelaskan, sekitar pukul 12.30 WIT, ia mengantar penumpang seorang wanita dari Kwamki Lama bagian atasDi Tempat Kejadian  Perkara (TKP) tepatnya sekitar 30 meter dari Gapura pintu masuk Kwamki Lama ia melihat korban dipanah oleh pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang“Waktu saya turun hanya lihat satu panah di badannya,” ujarnya

"Saya kembali melanjutkan perjalananDi jalan, beberapa warga yang wajahnya dilumuri lumpur juga sempat mengarahkan panah ke arah penumpangSaya gemetar tapi saya jalan terusWaktu saya antar lagi penumpang, pas saya pulang sudah ada lima anak panah yang menancap di tubuhnyaSaya lihat anggota polisi angkat,” katanya.

Mnegenai identitas para pelaku, pria yang biasa melayani angkutan Kwamki Lama itu mengatakan, diirinya tidak mengenali wajah pelaku sebab dilumuri lumpur.  Yang pasti, lanjutnya, usai mengeksekusi korban, pelaku langsung melarikan diri ke arah hutan dengan membawa serta panah.

Dia sendiri pada Minggu (17/1) sekitar pukul 20.00 WIT, juga sempat dicegat beberapa warga di tempat serupa“Saya antar suami istri, malam kemarin juga dicegat,” tuturnyaKarena takut, ia dan penumpang kembali ke Timika dan melewati jalur jalan kawasan SP-3(ver,eng,lrk,sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2010, KPK Harus Punya Penyidik Sendiri


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler