jpnn.com - TUBAN - Lantaran jumlah siswanya menyusut, aktivitas belajar dan mengajar di SDN Sendangharjo I serta SDN Kutorejo 6, Kecamatan Tuban, akhirnya ditutup. Sebagai konsekuensi, siswa yang tersisa dalam sepekan terakhir dimerger atau dipindah ke sekolah lain.
Yang paling parah adalah kondisi SDN Sendangharjo I. Sekolah di kawasan Pasar Sore dan Pantai Boom tersebut saat ini hanya memiliki 17 siswa (mulai kelas 1 hingga kelas 6).
BACA JUGA: Jembatan Utama Putus, Tiga Desa Terisolasi
Setelah aktivitas di sekolah tersebut ditutup, 17 siswa itu digabung ke SDN Sidomulyo 4. Sementara itu, SDN Kutorejo 6 yang menyisakan 40 siswa dimerger ke SDN Kutorejo 3.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kecamatan Tuban Sugeng Suprapto menyatakan, dalam penggabungan siswa dari dua sekolah yang ditutup itu, para anak didik tetap bisa memilih sekolah lain. Mereka tidak harus mengikuti merger. "Silakan kalau orang tua mereka memilih sekolah lain," tuturnya Sabtu (25/1).
BACA JUGA: 27 Korban Belum Ditemukan, BPBD Siapkan Penyelam
Sugeng menegaskan, para pengajar di dua SDN tersebut juga digabung ke sekolah lain. Bedanya, mereka disebar ke sejumlah sekolah di Kecamatan Tuban yang membutuhkan tenaga pendidik. Terkait dengan kepala SDN yang ditutup atau dimerger tersebut, tidak ada masalah. Sebab, dua kepala sekolah tersebut sebelumnya merangkap sebagai kepala dua SDN lain.
"Kini mereka tidak lagi merangkap karena hanya menjadi kepala salah satu SDN. Jadi, tidak ada masalah," ungkap Sugeng.
BACA JUGA: Hujan Deras, Warga Manado: Oh Tuhan...Banjir Lagi
Setelah aktivitas belajar dan mengajar ditutup, lanjut dia, dua gedung SDN itu beserta seluruh perabotnya diserahkan ke Dispendikpora Tuban. "Nanti dinas yang menentukan penggunaan dua aset sekolah tersebut," paparnya.(ds/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Pinjamkan 2 Helikopter PMI Bantu Korban Banjir Pati
Redaktur : Tim Redaksi