Siswa yang Ganteng Disuruh Berbaris dan Disodomi

Selasa, 06 September 2016 – 19:13 WIB
Ilustrasi. Foto: dok.JPG

SURABAYA--Triono Agus Widianto benar-benar total menjalankan aksinya mencabuli puluhan korbannya dari sebuah SMP di Surabaya Barat. Sopir angkot itu menyervis para siswa korban sodominya dengan pemberian dan perhatian. Dia mencengkeram mereka dengan perlakuan yang membuat para korban tidak berani melawan dan menolak keinginannya.

Salah satunya bertujuan agar ulah biadabnya tidak mudah terbongkar. Para korban pun tetap menjadi budaknya. Salah satu yang dilakukan Aan, sapaannya, adalah membuat grup BBM.

Anggotanya dia dan para korbannya. Melalui grup tersebut, dia mengendalikan gerak para korban. Misalnya, mengumpulkan para korban secara kontinu.

Hampir saban hari Aan mengumpulkan para korban di warung pada jam tertentu. Pesan itu disampaikan melalui grup BBM menjelang pulang sekolah. Sebenarnya tidak ada hal penting dalam pertemuan itu. Isinya lebih banyak guyonan. Namun, pada setiap pertemuan justru ada korban yang dicabuli.

Aan juga bersikap ''disiplin'' terkait dengan kedatangan para korban. Misalnya, ketika ada yang terlambat datang. Aan tidak mau memaafkan. Mereka selalu dihukum sesuai keinginannya. Hukumannya nyeleneh. Mereka disuruh berbaris dan membuka baju. Satu per satu, mereka dicabuli.

Bahkan, ada juga hukuman yang berlaku secara ''privat''. Korban dibawa masuk ke rumah dan dicabuli lebih jauh lagi. Perlakuan cabul tersebut tidak untuk semua anggota geng Aan. Ada juga siswa satu kelompok, tetapi tidak pernah dicabuli.

BACA JUGA: Ternyata, Pembegal Guru Anggota Komplotan Kejam

 ''Korban dipilih. Yang klimis-klimis saja. Kalau yang enggak (terpilih), ya disuruh-suruh saja, enggak dicabuli,'' ucap seorang sumber kepada Jawa Pos.

Perlakuan kekerasan dan pencabulan membuat korban ketakutan. Meski sudah di kantor polisi, awalnya mereka tidak mau membeberkan perlakuan tersebut tanpa alasan yang jelas.

 Terlebih ketika ditemani orang tua mereka. Penyidik dan pendamping pun memahami ketakutan pelaku. Orang tua korban lantas diminta keluar dari ruang pemeriksaan.

Dari sanalah anak-anak malang itu membeberkan semuanya. Saat diperiksa, mereka menceritakan pengalamannya dengan ungkapan emosi yang meluap-luap. Mereka menjelaskan perlakuan Aan secara gamblang. Termasuk korban yang disodomi.

Dari 23 korban yang teridentifikasi, ada dua korban yang mengaku disodomi. Usianya sama-sama 14 tahun. Salah satunya mau menjadi pelapor. Sementara itu, seorang lagi kembali ke kampung halaman karena takut nasib yang menimpanya terungkap dan menjadi bahan pembicaraan.

Perlakuan cabul Aan ternyata sudah menimbulkan efek psikologis bagi korban. Terbukti, ada satu korban sodomi yang menikmati perlakuan cabul tersebut.

BACA JUGA: Tega Banget sama Teman, Terlalu!

Dalam pemeriksaan, korban sempat mengungkapkan kerinduannya ketika Aan tidak mencabulinya lagi. Bahkan, dia khawatir pelaku ditahan ketika kasus itu ditangani polisi.

Dia menyatakan tidak hafal berapa kali disodomi. Dalam pemeriksaan, dia menyebutkan bahwa sodomi itu dilakukan dua kali. Hanya, pengakuan tersebut diragukan. Sebab, korban sampai ketagihan. ''Cara ngomong-nya lembeng-lembeng,'' ucap sumber itu.

Kasus pencabulan yang dilakukan Aan merupakan gunung es. Baru tampak ujungnya. Yang terpendam bisa jadi lebih gede. Selain tujuh di antara 23 korban yang melapor, masih banyak siswa yang bernasib serupa. Namun, mereka takut untuk berterus terang. Anak-anak itu menganggapnya sebagai aib bagi sekolah dan keluarga. Mereka pun memilih bungkam.

Adanya korban lain terungkap dalam pemeriksaan siswa saat melapor ke Polsek Benowo. Semua korban yang berani melapor menuturkan bahwa teman yang ikut menjadi korban bukan hanya 23 siswa dari satu sekolah.

''Ada siswa dari sekolah lain yang sebenarnya pernah jadi korban,'' kata anggota Dewan Penasihat Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim Edward Dewaruci.

Dari informasi yang diterima, siswa yang ikut menjadi korban keberingasan Aan berasal dari tiga sekolah. Semua sekolah itu berada di lokasi yang tidak berjauhan. Yang pasti, sekolah-sekolah tersebut dilewati angkot.(eko/c15/dos/flo/jpnn)

BACA JUGA: Heboh! Mahasiswa Mengaku Disandera Rampok

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara ‘Kencing’ 40 Kali Dijalan, Sopir Truk Ini Ditangkap Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler