jpnn.com - MEDAN - Korban pemerkosaan siswi SMP di Medan, Sumatera Utara, terpaksa dibawa ke Unit Perlindungan Anak dan Perempuan Polres Pelabuhan Belawan.
Korban bernama Wulan, 13, (bukan nama sebenarnya) itu mengalami trauma dan sakit setelah diperkosa tukang ojek beberapa hari lalu di kebun tebu.
BACA JUGA: Ternyata JPU Kasus Jessica dan Darmawa..
Pasalnya, selain kehilangan mahkotanya, korban juga ketakutan dengan adegan pemerkosaan yang direkam pelaku, akan tersebar luas.
Korban yang diperiksa secara intensif di ruang penyidik Unit Perlindungan Anak dan Perempuan Polres Pelabuhan Belawan, tampak ketakutan melihat orang lain.
BACA JUGA: Pengakuan Pemerkosa Siswi SMP Ini Bikin Emosi
“Korban masih trauma, bahkan kalau lihat orang dia masih takut,” kata Kanit PPA Polres Pelabuhan Belawan, Ipda J Pangaribuan, seperti diberitakan pojoksatu (Jawa Pos Group) hari ini (21/9).
Untuk itu, pihaknya masih mengawasi anak tersebut selama pemeriksaan berlangsung. “Sampai saat ini, anak itu masih saja ketakutan, yang jelas trauma berat,” jelas Pangaribuan.
BACA JUGA: Buang-buang Waktu, Saksi Jessica Ditolak Hakim
Disinggung apakah adanya penyuluhan atau terapi semangat secara psikologis terhadap anak tersebut, Pangaribuan mengatakan, pihaknya akan menyerahkan kepada keluarga yang bersangkutan.
“Yang jelas, kita tetap mengawasi dalam kasusnya, mengenai traumanya kita serahkan kepada pihak keluarga untuk memberikan semangat kepada korban,” kata Pangaribuan.
Pengakuan korban kepada petugas, usai diperkosa, ia dipaksa pelaku melebarkan kakinya untuk direkam.
Mengetahui pelaku merekam tubuhnya yang masih tanpa busana, korban mencoba melawan. Tapi karena di bawah ancaman, korban tak kuasa melawan.
Bahkan saat wajahnya ia tutup dengan tangan, dipaksa untuk dilepaskan hingga wajahnya turut terekam.
Dalam video yang berdurasi sekitar satu menit itu, korban terlihat menahan sakit dan berurai air mata.(ril/yaa/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Terlibat Pembunuhan di Amerika, Saksi Ahli Jessica Kok Terdiam
Redaktur : Tim Redaksi