Siswi SMU Digilir 5 Pria Hingga Pingsan

Selasa, 13 Agustus 2013 – 22:02 WIB

jpnn.com - KENDARI - Seorang siswi yang masih duduk dibangku SMU menjadi korban pemerkosaan lima orang karyawan PT. Hillcon Jaya Sakti yang terletak di Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Korban dengan inisial R, saat ini duduk dibangku kelas 3 SMU menuturkan, kronologis kejadian bermula saat ia diajak untuk jalan-jalan oleh salah seorang pelaku yang bernama Riwan dan rekannya, Frengki.

BACA JUGA: PRT Tewas Mencurigakan di Rumah Majikan

"Kejadiannya pada Jumat, 9 Agustus lalu sekitar pukul 20.00 Wita, saya diajak oleh Riwan yang juga merupakan keluarga saya sendiri untuk makan bakso, namanya juga masih suasana lebaran, jadi saya ikut saja," tuturnya kepada kendarinews.com saat ditemui di Rumah Sakit Bahteramas, Selasa (13/8/2013).

Setelah menerima ajakan tersebut, ia dibawa disebuah rumah kost, namun sebelum diturunkan dari mobil Toyota Avansa Putih yang menjemputnya, korban ditawari permen di dalam mobil.

BACA JUGA: Tabrak Anggota Polri, Diburu 30 Polisi

"Saat saya makan permen yang diberikan, saya mulai tidak sadar, belum lagi asap rokok yang ada di atas mobil, sehingga pas diturunkan dari mobil menuju rumah kost, saya setengah sadar, dalam rumah kost saya dipaksa lagi minum, minuman keras," lanjutnya.

Menurut korban, ia tidak tahu apa yang telah terjadi pada dirinya, namun setelah sadar sekitar pukul 00.00 waktu setempat, ia sudah menemukan dirinya dalam keadaan bugil.

BACA JUGA: Gagal Mencuri Malah Mati

"Ketika saya sadar, saya dibawa lagi ke kamar mandi, lalu setelah itu, saya digilir lagi oleh tiga orang rekannya, saya tidak mengenal keempat rekannya tersebut, hanya Riwan saja, nanti di polsek baru saya tahu namanya," ujarnya.

Meskipun baru mengenai keempat orang yang telah menodainya, namun korban ingat persis keempat nama pelaku lainnya selain Riwan yakni Frengki, Ansar, Tegar dan Ardi.

Juharni, ibu korban mengatakan bahwa pihak keluarga tidak menerima atas apa yang telah menimpa anak bungsunya dari tiga bersaudara tersebut.

"Kelima pelaku memang sudah diamankan pihak kepolisian, tapi saya tidak terima kalau ada yang mau atur damai, saya memang melihat gelagat tersebut, tapi saya tidak mau, saya ingin dihukum seberat-beratnya karena sudah menghancurkan masa depan anak saya," tukasnya.

Tidak hanya itu, pihak keluarga juga meminta ketegasan dari tempat bekerja para karyawan untuk memecat kelima tersangka yang sudah menodai anaknya.

"Perbuatan yang telah dilakukan tidak bisa dimaafkan, kami bahkan meminta kepada pihak perusahaan agar tidak lepas tangan terhadap kejadian ini, sehingga bisa memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada kelima tersangka," pintanya. (lin/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mencuri Berdua, Sidang Sendirian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler