jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat mewaspadai lonjakan Covid-19 akibat klaster keluarga karena akhir-akhir ini sumber penyebaran itu menyumbang cukup tinggi.
Dia menilai bahwa tidak jarang saat bertemu dengan keluarga merasa aman, akhirnya mengabaikan protokol kesehatan.
BACA JUGA: Ibu Hamil Menghilang Saat Dijemput Satgas Covid-19, Keluarganya Datang, Situasi Memanas
"Padahal potensi penularan di keluarga akhir-akhir ini sangat tinggi," ucap dia usai mengikuti peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2021 secara virtual, Selasa (29/6).
Tingginya jumlah klaster keluarga mendapat perhatian serius dari Pemprov Jatim, apalagi banyak dalam desaturasi baru dibawa ke rumah sakit. Bahkan sampai meninggal.
BACA JUGA: Satgas COVID-19 Minta Kepala Daerah Terapkan PPKM Mikro
Mayoritas yang meninggal dalam klaster keluarga adalah kelompok rentan seperti lansia, tetapi saat ini juga menimpa usiamuda, bahkan anak-anak.
Mantan Mensos itu berpesan bahwa keluarga harus memiliki tanggung jawab sendiri dan kolektif untuk mematuhi prokes 5M di dalam maupun luar rumah.
BACA JUGA: Satgas Covid-19: PPKM Mikro Paling Efektif
Selain itu, pemetaan anggota keluarga mana saja yang berpotensi menjadi cardier di dalam rumah juga perlu dilakukan.
“Misal, tidak berinteraksi dengan anggota keluarga lain usai keluar beraktivitas di luar rumah, melainkan langsung mandi dan bersih-bersih," ujar dia.
Penerapan PPKM Mikro dalam berbagai pengalaman jika di efektifkan bisa memberikan dampak signifikan dalam pengendalian penyebaran Covid-19.
Keluarga harus meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan dengan mengurangi mobilitas, jika tak ada kepentingan mendesak sebaiknya berdiam diri di rumah.
“Kepada para ibu, saya mengajak menjadi Satgas Covid-19 bagi keluarganya dengan terus menerus mengingatkan protokol kesehatan. Ini demi kebaikan keluarga sendiri," pungkas Khofifah. (mcr12/jpnn)
Redaktur & Reporter : Arry Saputra