Situasi Sudah Begini, Anda Masih Mau ke Padang?

Kamis, 07 Mei 2020 – 11:03 WIB
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah. Foto: Antara/Ikhwan Wahyudi

jpnn.com, PADANG - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan saat ini sebelas atau seluruh kecamatan di kotanya telah terpapar virus corona.

"Pada hari ini (kemarin) ada penambahan 13 kasus positif, satu di antaranya berasal dari Kecamatan Bungus Teluk Kabung yang sebelumnya nol kasus," kata dia di Padang, Rabu (6/5).

BACA JUGA: 1.100 Pedagang Pasar Raya Padang dan Bandar Buat Tes Swab Corona

Oleh sebab itu dia meminta kepada calon pendatang dari luar tidak masuk ke Padang, karena dikhawatirkan tertulari corona kemudian membawa ke daerah asal saat pulang.

Dia memerinci dari sebelas kecamatan tersebut pasien positif COVID-19 tersebar di 49 kelurahan.

BACA JUGA: Astaga! Kasus Corona di Padang Makin Menggila

Mahyeldi menyebutkan di Kecamatan Padang Timur terdapat 36 kasus positif, Lubuk Begalung 24 kasus, Kuranji 18 kasus, Koto Tangah 18 kasus, Padang Selatan sembilan kasus.

Kemudian Pauh sebelas kasus, Lubuk Kilangan empat kasus, Bungus Teluk Kabung satu kasus, dan Nanggalo dua kasus.

BACA JUGA: Ibu di Padang Kena Corona Setelah Anaknya Pulang dari Yogyakarta

Memasuki pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar tahap II mulai 6-29 Mei 2020 pihaknya akan memperketat arus masuk orang di pintu masuk Kota Padang.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Padang hingga 6 Mei 2020 terdapat 2.434 pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, 365 orang tanpa gejala, 21 orang dalam pemantauan, 99 pasien dalam pengawasan, 137 positif, 13 meninggal, 40 negatif, 27 sembuh dan 18 menunggu hasil.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Ferimulyani Hamid menyampaikan virus corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Adapun saran penularan meliputi tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19 dan memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.

Selain itu kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan, ujarnya.

Ia mengimbau semua warga tidak hanya di zona merah namun semua wilayah untuk sementara waktu tidak bepergian ke tempat umum.

"Kalau pun terpaksa harus bepergian usahakan pakai masker, kita tidak pernah tahu ada orang yang ternyata pembawa virus tetapi tanpa gejala," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler