Craig Meller, chief executive officer lembaga jasa keuangan AMP, mengundurkan diri dari posisinya menyusul terungkapnya serangkaian skandal perusahaan ini dalam penyelidikan yang dilakukan komisi khusus perbankan.
Pemerintah Australia membentuk komisi khusus perbankan (Royal Commission) yang kini sedang melakukan penyelidikan terhadap penyimpangan lembaga jasa keuangan.
BACA JUGA: Australia Harus Berterima Kasih Pada Indonesia Terkait Pemberantasan Narkoba
Komisi khusus menemukan bahwa AMP telah membohongi pengawas perusahaan ASIC selama hampir satu dekade. Hal itu dilakukan AMP untuk menutupi tindakan mengenakan biaya kepada pelanggan untuk nasihat finansial yang tidak pernah diberikan.
"Saya secara pribadi terpukul oleh isu-isu yang muncul secara terbuka minggu ini, terutama dampaknya pada pelanggan, karyawan, perencana dan pemegang saham," kata Meller.
BACA JUGA: Vanuatu Yakinkan Australia Soal Rencana Pangkalan China
"Ini bukan AMP yang saya kenal dan ini bukan tindakan yang diharapkan pelanggan dari perusahaan," tambahnya.
"Saya tidak membenarkan hal itu atau pernyataan menyesatkan yang dibuat untuk ASIC. Namun, karena itu terjadi dalam masa jabatan saya sebagai CEO, saya yakin bahwa mengundurkan diri sebagai CEO merupakan langkah yang tepat untuk memulihkan kepercayaan publik dan pihak berwenang pada AMP," paparnya.
BACA JUGA: Presiden Filipina Duterte Perintahkan Penyelidikan Suster Asal Australia
Mike Wilkins, direktur non-eksekutif AMP dan mantan CEO perusahaan asuransi IAG, telah ditunjuk sebagai CEO sementara.
Meller merupakan eksekutif senior pertama yang kehilangan pekerjaannya sebagai akibat dari penyelidikan komisi khusus perbankan.
Hal ini termasuk cepat mengingat AMP baru mulai diperiksa pada Senin pekan ini.
Bukti memberatkan yang didengar komisi khusus di antaranya pernyataan dari kepala penasihat keuangan AMP, Anthony 'Jack' Regan, bahwa sudah tak terhitung lagi berapa kali perusahaan ini membohongi ASIC.
Komisi khusus juga merilis dokumen yang menunjukkan AMP telah berusaha mempengaruhi review oleh firma hukum Clayton Utz untuk mengesampingkan keterlibatan eksekutif senior dalam skandal itu.
Dalam pernyataannya kepada bursa saham ASX, AMP mengatakan segera melakukan "review komprehensif" mengenai proses pelaporan dan tata kelola perusahaan.
"Hal ini akan diawasi oleh seorang pensiunan hakim atau ahli independen yang setara," demikian kata AMP.
Menanggapi pengunduran diri Meller, Menteri Keuangan Australia Mathias Cormann mengakui beberapa informasi yang muncul dalam komisi khusus sangat memprihatinkan.
"Ini merupakan salah satu konsekuensi dari proses tersebut," kata Senator Cormann kepada media setempat.
Terlepas dari mundurnya Meller, penasihat hukum paling senior AMP, Brian Salter, mengambil cuti saat review dilakukan.
AMP mengatakan akan kembali ke pemeriksaan komisi khusus untuk menjawab permasalahan yang muncul minggu ini, termasuk independensi laporan Clayton Utz.
Perusahaan tersebut sejauh ini telah mengidentifikasi lebih dari 15.000 pelanggan yang dikenakan biaya untuk nasehat finansial yang tidak pernah diberikan. AMP telah mengembalikan dana $ 4,7 juta kepada para pelanggan itu.
Meller memimpin AMP sejak 2014 dan rencanya mundur akhir tahun ini karena gagal meningkatkan kinerja perusahaan yang tidak produktif.
Dia telah bekerja di perusahaan itu selama lebih dari satu dekade dan sebelumnya menjalankan bisnis asuransi jiwa kurang berhasil.
Gaji pokok Meller pada tahun 2017 yaitu $ 1,8 juta (sekitar Rp 18 miliar) dan total paket remunerasinya mencapai $ 4,8 juta. Dia tidak mendapat menerima bonus jangka pendeknya setelah AMP mengalami kerugian $ 344 juta pada tahun 2016.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di ABC Australia.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temuan Material Pembersih Tumpahan Minyak