BACA JUGA: Walikota Mataram juga di KPK -kan
Temuan BPK tersebut dikemukakan anggota Komisi IV DPR RI Tamsil Linrung,selepas diperiksa sekitar 2 jam oleh KPK, Selasa (14/10)
BACA JUGA: Ini Dia Paket Korup di NTB
"Proyek tahap II senilai Rp 730 miliar seharusnya udah dibahas sama Panitia Anggaran dan kita (Komisi IV)BACA JUGA: LSM Laporkan 11 Paket Korupsi Mataram
Celah penyimpangan yang ditemukan BPK, tambah Tamsil, diantaranya ada beberapa alat yang masuk dalam anggaran tapi di lapangan sengaja tak dipasang"Makanya saya ditanya KPK apakah mekanisme anggarannya sudah lazim atau tidak," tambahnya.
Teknologi SKRT berasal dari perusahaan telekomunikasi Motorolla (Amerika Serikat), dengan tujuan mengetahui aktivitas pembalakan liar atau illegal logging serta deteksi dini terhadap bahaya kebakaran hutanFakta di lapangan, lanjut Tamsil, kedua momok kehutanan itu terus berlangsungDengan kata lain, implikasi SKRT nyaris tak nampak
Tamsil mengakui pengadaan SKRT tanpa lewat tender sebab sebagian dananya berasal dari pinjaman Amerika SerikatSebelumnya, wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Bibit Samad Rianto membenarkan pihaknya tengah menyelidiki kasus SKRTBibit bahkan mengakui sasaran KPK adalah aparat Departemen Kehutanan selaku pengusul sekaligus pengguna anggaran(pra/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Billy Sindoro Diperiksa KPK
Redaktur : Tim Redaksi