SMRC: Mayoritas Pendukung Prabowo Percaya Ahok Menista Agama

Kamis, 08 Desember 2016 – 19:55 WIB
Pendiri SMRC Saiful Mujani (kanan) memaparkan hasil survei "Protes Massa dan Kepemimpinan Nasional Sebuah Evaluasi Publik" di Hotel Atlet Century, Kamis (8/12). Turut hadir sebagai panelis Prof Salim Said ‎ (Tengah). Foto: Ken Girsang/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Saiful Mujani selaku pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengatakan, terbelahnya pilihan masyarakat pada proses pemilihan presiden 2014 lalu, belum seutuhnya pulih. 

Hal tersebut terlihat dari hasil survei yang dilakukan SMRC secara nasional pada 22-28 November. Dari 1012 responden ‎yang diwawancarai, 46,8 persen menyatakan memilih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. 

BACA JUGA: Jika UN Jadi Dimoratorium, Ini Penggantinya

"Mereka ini mayoritas menyatakan tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Mencapai 55 persen (dari 46,8 persen). Sementara yang menyatakan puas 44 persen," tutur Saiful saat merilis hasil survei SMRC, Kamis (8/12).

Dari total 46,8 persen responden yang memilih Prabowo-Hatta pada pilpres 2014 kata Saiful, mayoritas juga menyatakan tidak yakin akan kemampuan presiden memimpin. Mencapai 49 persen. Sementara yang yakin hanya 45 persen.

BACA JUGA: KPK Ditantang Kejar Penikmat Duit Haram Proyek e-KTP

"Responden yang sebelumnya memilih Prabowo-Hatta pada pilpres, juga mayoritas menyatakan opini setuju Basuki Tjahaja Purnama menista agama," tutur Saiful.

Persentasenya mencapai 65 persen dari total 46,8 persen responden yang memilih Prabowo-Hatta pada pilpres lalu. 

BACA JUGA: Rakyat Masih Bersama Jokowi

"Karena itu kami menyimpulkan, sumber delegitimasi pada kepemimpinan nasional, secara umum tidak ada yang baru. Berakar dari pembelahan politik sisa persaingan pilpres 2014. Demikian juga sentimen terhadap Ahok," tutur Saiful. 

Selain itu, SMRC juga menyimpulkan, mayoritas publik sebenarnya tidak ‎tahu persis ucapan Ahok terkait surat Almaidah ayat 51. 

Namun tetap ada yang memberikan penilaian negatif. Hal tersebut antara lain diakibatkan adanya mobilisasi opini, terutama lewat media sosial.

Survei SMRC digelar secara nasional dengan melibatkan responden yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. 

Dari total 1220 responden yang dipilih secara random, responden yang dapat diwawancarai secara valid mencapai 1012 orang.

"Margin of errror 3,1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih," pungkas Saiful. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejak Agustus 2016, KKP Berhasil Tangkap 122 Kapal Ilegal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler