SMSM Ekspansi ke Jazirah Arab

Sabtu, 10 September 2011 – 15:17 WIB

JAKARTA - Sepanjang 2011, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menargetkan pendapatan mencapai Rp 1,8 triliun.  Untuk menggenjot pendapatan itu, perusahaan masih akan mengandalkan ekspor produk-produknya ke luar negeri"Potensi pertumbuhan produk kami masih sangat besar, per tahunnya kami mengalami pertumbuhan 10-20 persen," ungkap Ang Andri Pribadi, DIrektur SMSM, di Jakarta, Jumat (9/9).

Sementara untuk laba bersih perseroan membidik senilai Rp 205 miliar

BACA JUGA: Kredit Tembus Rp 2.037 Triliun

Sebenarnya, perusahaan sempat meyakini pendapatan tahun ini bisa tembuh Rp 2 triliun
Sayang menguatnya nilai tukar rupiah malah mengurangi nilai jual produk-produk keluaran SMSM yang selama ini 76 persen produknya di jual ke luar negeri.

Sebagai catatan saja, hingga akhir Juni lalu SMSM baru berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp 875 miliar

BACA JUGA: Penumpang Garuda Meningkat 26 Persen

Sedangkan laba bersih produsen filter ini baru Rp 148 miliar
Walau begitu manajemen SMSM tetap meyakini target tahun ini dapat terpenuhi

BACA JUGA: Pertamina Tindak 42 SPBU Nakal

Pihaknya yakin menyusul siklus tren jumlah penjualan menunjukkan peningkatan pada semeter dua

Karena itu, manajemen berencana masuk ke pasar Timur Tengah (Timteng)Negara-negara tujuan ekspansi itu antara lain Dubai, Kuwait dan Uni Emirat Arab (UEA)Di negara-negara tersebut perseroan akan menjajaki penjualan produk”Masih kita jajaki kemungkinan tersebutTetapi, harapannya bisa terealisasi dengan segera,” tambah Lucas Aris S, Direktur SMSM

Lucas menyebutkan, jika pihaknya sudah bertemu dengan beberapa perusahaan di negara Timur Tengah untuk menjadi pemasok bagi produk SMSMDalam pembicaraan sementara ada sejumlah kemungkinan yang bisa dilakukanMisalnya bergabung dengan perusahaan di sana atau membuka cabang untuk penjualan

Selama ini, memang produk yang dihasilkan SMSM seperti filter dan radiator untuk sektor otomotif lebih banyak di ekspor ke luar negeriHingga Juni lalu, ekspor produk SMSM mencapai 74 persen alias setara dengan Rp 650 miliar, sedangkan untuk lokal hanya mendapat jatah 26 persenHanya kalau dari segi negara, Indonesia masih yang paling besarSetelah Indonesia, posisi kedua adalah Amerika Serikat (AS) sebesar 23 persenSedangkan di tempat ketiga adalah Singapura(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPnBM Blackberry Tak Akan Efektif


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler