Soal BBM, Jokowi Bisa Pilih Suara Rakyat atau Neolib

Senin, 03 November 2014 – 19:29 WIB
Fuad Bawazier dalam sebuah diskusi di DPR, belum lama ini. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri keuangan di Kabinet Pembangunan VII, Fuad Bawazier mengkritisi rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Menurut Fuad, jika pemerintah memutuskan mencabut subsidi dan menaikkan harga BBM, berarti presiden yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu lebih mendengarkan permintaan elite kapitalis.

Fuad menegaskan, selama ini pihak yang getol menuntut kenaikan harga subsidi adalah para penganut ekonomi nei liberal atau neolib. "Kalau BBM naik, berarti Jokowi memenuhi keinginan neolib," kata Fuad di Jakarta, Senin (3/11). .

BACA JUGA: Dua Bekas Pejabat Kemenhub Ditahan

Padahal, lanjut Fuad, mayoritas rakyat jelas-jelas tidak menginginkan harga BBM naik. Sebab, kata mantan direktur jenderal pajak itu, rakyat memang tidak siap menerima efek kenaikan harga BBM.

"Kalau harga BBM naik, yang untung itu adalah kaum neolib karena harga sahamnnya ikut naik. Rakyat kan tambah sengsara," tegasnya.

BACA JUGA: KMP Dapat Jatah Pimpinan AKD DPR Tandingan

Meski demikian Fuad menegaskan bahwa soal kenaikan harga BBM itu memang sepenuhnya tergantung pada keinginan Jokowi.  "Apa mau dengar rakyat atau neolib, terserah beliau," pungkas Fuad.(fas/jpnn)

 

BACA JUGA: Kebut Penetapan UMP 2015, Kemnaker Kirim Tim ke Provinsi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Direktorat di Ditjen PMD Dilebur ke Kementerian Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler