Soal Brazil, Pengamat Sarankan Jokowi Kedepankan Seni Diplomasi

Rabu, 25 Februari 2015 – 02:42 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Dosen ilmu hubungan internasional dari Universitas Paramadina, Dina Wisnu  menyatakan, Presiden Joko Widodo harus menjelaskan alasan filosofis kepada pemerintah Brazil sehingga warga Negeri Samba itu, Marco Archer Cardoso Moreira dihukum mati di Nusakambangan.  Menurut Dina, jangan sampai sikap keras Brazil dibalas dengan sikap sama pula.

"Saya kira harus ada seni berdiplomasi yang bisa tetap menjaga hubungan diplomasi yang baik antara kedua pihak," kata Dina di Jakarta, Selasa (24/2).

BACA JUGA: Siap Kumpulkan Koin untuk Biayai Eksekusi Hukuman Mati

Menurutnya, Jokowi -sapaan Joko Widodo- semestinya meyakinkan pemerintah Brazil bahwa Cardoso memang bersalah karena menyelundupkan narkoba. Karenanya, Dina menekankan pentingnya diplomasi soal itu.

Sedangkan Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Agus Hermanto, menjelaskan, hubungan bilateral Indonesia dengan Brazil jangan sampai merenggang. Kedua negara harus tetap menjalin komunikasi dan hubungan yang baik.

BACA JUGA: Peneror Kantor VOA Lewat Facebook Dibekuk di Medan

"Kita harus memperkuat hubungan dengan mereka. Brazil adalah mitra," imbuh Agus.

‎Hubungan kedua negara mengalami kendala terkait dengan hukuman mati yang diterapkan Indonesia terhadap warga negara Brazil. Eksekusi mati terhadap Cardoso bahkan Presiden Brazil, Dilma Rousseff menolak surat kepercayaan (credential letters) yang dibawa Toto Riyanto selaku Duta Besar RI untuk negeri di Amerika Selatan itu.(boy/jpnn)

BACA JUGA: Hanya Berijazah SMP, Menteri Susi Pamer Kemampuan Berhitung

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Omongan Tedjo soal Wacana Pembatalan Alutsista dari Brazil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler