Soal Gelombang Covid-19 Ketiga, Menko Airlangga Merespons Begini

Selasa, 13 April 2021 – 12:12 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Ricarodo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan langkah pemerintah dalam menghadapi gelombang ketiga Covid-19, yang terjadi di beberapa negara, yang membuat terbatasnya vaksin.

Seperti diketahui negara-negara di Eropa maupun India, dan Filipina tengah terjadi kenaikan kasus gelombang ketiga.

BACA JUGA: Menko Muhadjir Bilang Itu Belum Masuk Kategori Bencana Nasional, Tetapi Bersiap

"Dengan adanya third wave negara seperti Amerika Serikat misalnya, malarang eksport vaksin, Inggris juga membatasi, bahkan sekarang China juga sudah ada tekanan untuk membatasi," ujar Menko Airlangga.

Dengan demikian, sambung Airlangga, penting bagi Indonesia untuk multi-sourcing, tidak tergantung pada satu vaksin.

BACA JUGA: Waspada! Gejala Long Covid-19 Mengintai Penderita Penyakit Kronis

"Dan kita sudah memperoleh akses pada empat jenis vaksin yang berbeda. Kami berharap bahwa apa yang dijanjikan bisa dikirim sesuai apa yang dijanjikan, sehingga jadwal vaksinasi bisa tercapai,” harap Airlangga.

Mengenai Astrazaneca, Airlangga mengatakan Indonesia mendapatkannya dari Korea dan India.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Kenalkan Inovasi Digitalnya ke Eropa

Sementara diketahui India menghentikan pasokan karena digunakan untuk kebutuhan dalam negerinya.

Airlangga optimistis vaksinasi  seluruhnya sampai saat ini masih dalam jadwal yang diharapkan pemerintah.

Di mana pemerintah  menargetkan sebanyak 70 juta penduduk Indonesia sudah tervaksin di Juni-Juli 2021.

Saat ini, kata Airlangga, imunisasi vaksin sudah mencapai 13 juta penduduk dari target total 182 juta. Bila semua itu bisa terlaksana, maka pemulihan ekonomi nasional bisa lebih cepat.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menegaskan meski penambahan kasus aktif sudah menurun, pandemi belum berakhir.

Airlangga mengatakan pemerintah akan tetap melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang saat ini sudah melibatkan 20 Provinsi.

“Mobilitas tetap harus memenuhi protokol kesehatan. Demikian pula di tempat-tempat umum, termasuk di mall, kemudian di pertemuan, seluruhnya masih berkapasitas 50 persen. Jadi kita tidak boleh gegabah untuk menganggap pandemi sudah selesai,” tukas Airlangga.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reza Rahadian Ungkap Alasan tak Memiliki Tradisi Nyekar


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler