Soal Guru Honorer jadi PPPK, Andi Asrun Kembali Salahkan Ketum PGRI

Kamis, 07 Maret 2019 – 19:41 WIB
Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi. Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengacara guru honorer dan pegawai tidak tetap (PTT) Andi M Asrun kembali mendesak Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi untuk mundur.

Desakan mundur itu karena Unifah dinilai tidak mampu membela masalah guru honorer/PTT Kependidikan.

BACA JUGA: Korwil Honorer K2 Jateng: PPPK Sudah Baik, Dijalani Saja Dulu

"Ibu Unifah tidak mampu membela hak guru honorer/PTT Kependidikan. Beliau justru mendorong pemerintah untuk menjadikan guru honorer/PTT jadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)," kata Asrun kepada JPNN, Kamis (7/3).

Dia menambahkan, putusan Mahkamah Agung (MA) tentang uji materi PermenPAN-RB No. 36/2018, harusnya menjadi acuan sikap PGRI jika mau bersikap jujur dan pro-guru honorer/PTT.

BACA JUGA: Honorer K2 Asli Laporkan yang Bodong ke Bupati, Diteruskan ke BKN

"Jika PB PGRI jujur bersikap, maka surat PB PGRI juga harus memperlihatkan juga sisi tidak masuk akal rekrutmen PPPK. Yang terjadi justru surat PB PGRI hanya berisi pujian-pujian," terangnya.

BACA JUGA: Honorer Dibayar Rp 200 Ribu per Bulan, Pengangguran Digaji Berapa? Pakai Daun?

BACA JUGA: Bhimma Klaim Mayoritas Honorer K2 Ingin Jokowi Satu Periode Saja

Asrun menuding PB PGRI tidak mau melihat sisi “tidak masuk akal” masalah PPPK ini. Sebab bertentangan dengan UU Perburuhan. Di mana seleksi hanya untuk calon pegawai, bukan seleksi kepada guru honorer dan pegawai yang telah lama mengabdi.

"Ketum PB PGRI dikatakan mampu dan mau membela masalah guru honorer/PTT Kependidikan jika mau mengoreksi kebijakan rekrutmen PPPK yang melawan logika sehat dan berlawanan dengan prinsip ketenagakerjaan, UU Guru dan Dosen," tutupnya.

Sementara Unifah enggan berkomentar lebih soal Asrun. Dia hanya menegaskan, PB PGRI tetap fokus memperjuangkan nasib guru honorer/PTT Kependidikan.

BACA JUGA: Polemik Kartu Prakerja: Kubu Jokowi Tanggapi Bambang soal Pengangguran Digaji

"PB PGRI tidak akan pernah berhenti berjuang untuk guru honorer/PTT Kependidikan. Semua ada prosesnya, jalani dulu sembari menunggu kebijakan lain," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yang Merasa sebagai Honorer K2 Bodong, Siap – siap Saja ya


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler