Soal Iran, Obama Tak Beda dengan Bush

Sabtu, 31 Januari 2009 – 06:35 WIB
WASHINGTON - Politik luar negeri Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Barack Obama, tampaknya, tak akan mengalami perubahan signifikan dibanding pendahulunya, George WBush

BACA JUGA: 1,5 Juta Demonstran Kecam Sarkozy

Terutama sikap politik terhadap penentang utama di Timur Tengah, Iran
Menurut juru bicara kepresidenan, Obama tetap akan mengerahkan seluruh kekuatan nasional Amerika Serikat, mulai diplomasi hingga perang, untuk menekan program nuklir Iran

BACA JUGA: Tarik Simpati Warga Gaza, Hamas Tebar Dana Rp 23 M

Opsi tersebut serupa dengan yang diungkapkan mantan Presiden Bush


''Banyak isu yang harus ditangani, salah satunya program nuklir haram

BACA JUGA: Jas Bukan Lagi Item Wajib Gedung Putih

Presiden harus menegur pemimpin Iran karena mensponsori terorisme dan mengancam perdamaian di Israel,'' kata Juru Bicara Obama, Robert Gibbs, seperti dilansir Reuters kemarin (30/1).

Dalam kesempatan itu, Gibbs menyangkal berita dari surat kabar Inggris yang menyebutkan bahwa Obama dan Kementerian Luar Negeri pimpinan Hillary Clinton berencana mengirimkan surat kepada Iran untuk mendinginkan tensi kedua negara selama lebih dari 30 tahun belakangan''Baik presiden maupun menteri luar negeri tak pernah membuat surat ituJadi, isu itu harus berhenti sampai di sini," katanya

Ketegangan hubungan Iran dan Amerika Serikat memuncak pada masa pemerintahan BushPresiden AS dua periode tersebut menepikan Iran dari komunitas internasional dengan menyebutnya sebagai ''poros setan" bersama Korea Utara dan Iraq yang kala itu masih dikuasai Saddam Hussein

Selama masa kampanye presiden, Obama menjanjikan sejumlah insentif kepada Iran jika sudi meninggalkan proyek nuklirnyaSalah satunya, dipermudah menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)Namun, Obama juga menebar ancaman jika Iran menolak saran ituYakni, memperparah tekanan ekonomi dan makin dikucilkan dari pergaulan internasional

Dalam wawancara televisi pertama, termasuk pidato pelantikan, Obama mengatakan akan membuka tangan bagi Iran jika negara itu bersedia melepaskan ''kepalan tangan".

Meski demikian, pemerintahan Obama berjanji akan lebih mengedepankan diplomasi ketimbang perang''Sebagaimana yang disebutkan presiden di masa kampanye, langkah diplomasi juga terbuka,'' ujar Gibbs.

Di tempat terpisah, Kementerian Luar Negeri Iran mengaku siap bekerja sama untuk memperbaiki hubungan dengan pemerintahan baru Amerika Serikat''Jika Obama mengubah kebijakan terdahulu, dia pasti disambut baik oleh dunia Islam,'' kata Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki di sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss(ape/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Gay Kalahkan Kakek-Nenek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler