jpnn.com, JAKARTA - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Umuh Muchtar berharap kegaduhan di PT Liga Indonesia Baru (LIB) tak merembet ke PSSI.
Apa yang dilakukan kepada Dirut PT LIB Cucu Somantri, jangan sampai mengganggu kinerja PSSI di bawah nakhoda Ketua Umum M Iriawan.
BACA JUGA: Umuh Muchtar: Saya Siap Pasang Badan Jika Posisi Ketum PSSI Digoyang
"Di dalam lagi kusut, adu domba selalu ada. Jangan-jangan setelah Pak Cucu, nanti malah merembet ke yang lain supaya tetap ada kekisruhan dan nanti kembali ke zaman yang tidak jelas," kata Umuh.
Dia tak mau, ada pihak yagn mengambil keuntungan dari kekisruhan yang ada saat ini. Menurutnya, PT LIB harus sejalan dengan PSSI karena sejauh ini, kebijakan M Iriawan sudah cukup bagus dan bisa menyinkronkan PSSI dengan kebijakan pemerintah.
BACA JUGA: Napi Asimilasi Berulah, Melakukan Perbuatan Keji, Polisi Tak Beri Ampun, Dooor! Dooor!
"Pak Iwan Bule (panggilan karib M Iriawan, red) sudah bagus dalam memimpin, mengeluarkan kebijakan-kebijakan, mengerti organisasi karena berpengalaman.”
“Pak Iwan juga selalu ikut aturan dari pemerintah. Ini baru, PSSI bisa bersama-sama dengan pemerintah, solid dengan Kemenpora," ungkap pria yang karib disapa Wak Haji itu.
BACA JUGA: Info Terbaru Soal Gadis Muda Berkawat Gigi yang Tewas Usai Berbuat Terlarang di Hotel
Menurut Umuh, permasalahan ini bisa segera dicarikan jalan keluar dan solusinya apabila seluruh pemilik saham klub dan yang ikut andil dalam kompetisi berkumpul dan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
"PT LIB memang harus segera mengundang klub agar dapat masukan. Permasalahan ini harus segera diselesaikan walaupun masih dalam masa pandemi COVID-19," tegasnya.
Sebelumnya, terjadi ontran-ontran di PT LIB setelah Dirut PT LIB Cucu Somantri memasukkan anaknya Pradana Aditya sebagai GM PT LIB secara sepihak.
BACA JUGA: Gadis Muda Berkawat Gigi Diduga Meninggal Dunia Usai Berbuat Terlarang di Hotel
Selain itu, kinerja Dirut dianggap tak mumpuni sehingga para direksi sampai mengeluarkan mosi tak percaya karena kecewa.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad