jpnn.com - Mantan Wasekjen PSSI sekaligus Ketua Komite Hubungan Luar Negeri PSSI Dali Tahir angkat bicara soal ucapan eks pesepak bola Peri Sandria.
Menurutnya, Peri tak pantas menuding Ketua Umum PSSI M Iriawan sebagai boneka saat menjabat periode 2019-2023.
BACA JUGA: Klarifikasi LaNyalla soal Tuduhan Politik Uang Menjelang KLB PSSI
Dali tak sepakat bahwa pria yang karib disapa Iwan Bule itu menjadi boneka karena masih melibatkan orang-orang lama di kepengurusan.
"Adinda Peri ini siapa, dia tidak pernah bagus di timnas, di level klub saja dia. Jangan sampai jeleknya dia malah terbongkar nanti," kata Dali.
BACA JUGA: Menpora Amali: Buat Saya Pribadi, Iwan Bule Sampai Kapan pun Menjadi Bagian Sepak Bola Indonesia
Menurutnya, sosok Iwan Bule bukanlah boneka. Iriawan telah menjalankan tugasnya sebagai Ketum PSSI dengan maksimal.
Namun, karena kebesaran hati tak ingin sepak bola Indonesia terpecah belah karena konflik, Iwan Bule memilih tak maju lagi dalam Kongres Luar Biasa PSSI.
BACA JUGA: Penalti Iwan Bule ke Menpora Amali Tandai Hitung Mundur 100 Hari Menuju Piala Dunia U-20
"Adinda Peri Sandria ini kan bukan voter, mengurus sepak bola saja dia tidak, kok tiba-tiba sekarang muncul. Cari muka ke Erick Thohir jangan gitu-gitu amatlah," ungkapnya.
Sebelumnya, Peri berpendapat bahwa saat terpilih menjadi Ketum, Iwan Bule seharusnya menyingkirkan orang-orang lama di PSSI.
Namun, menurut Dali, Peri tak tahu soal statuta dan pemilihan anggota PSSI itu berdasarkan voter bukan Ketum terpilih.
"Orang lama itu siapa? Kalau mereka masih dipilih oleh voter, tidak bisa tiba-tiba disingkirkan. PSSI ini kolektif kolegial karena itu ada Exco PSSI yang jumlahnya belasan itu," tuturnya.
Sebagai mantan pemain, Dali berharap Peri bisa berbicara lebih bijak dan tidak cari muka. Dia pun berdoa, agar Peri Sandria bisa menyibukkan diri dengan menjadi pelatih dan memaksimalkan ilmunya untuk perkembangan pembinaan sepak bola Indonesia.
"Semoga adinda Peri Sandria bisa terus mengembangkan ilmu kepelatihannya, melatih klub di Indonesia, atau juga membantu melahirkan pemain-pemain bertalenta. Sebab, itu tugasnya dia sekarang setelah tak jadi pemain lagi," harap pria yang juga pernah menjabat Komite Etik FIFA tersebut.(dkk/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad