jpnn.com, JAKARTA - Presiden Asosiasi Pesepak bola Professional Indonesia (APPI) Firman Utina memberikan masukan ke PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) setelah lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 ditunda.
Firman menjelaskan, kompetisi memang idealnya segera dimulai mengingat waktu yang tersedia dari dimulainya lanjutan liga sampai musim berakhir hanya sekitar lima bulan. Jika tidak, maka penyelenggaraan kompetisi bisa molor kembali dan berakhir setelah Maret 2021.
BACA JUGA: Kakek Ikat Tangan Cucu Saat Tidur, Korban Merasa Ada yang Aneh, Tak Disangka
"Ya, kompetisi ini kalau menurut saya, ini seperti sedang dikejar oleh waktu, tinggal dua bulan ini memasuki masa 2021, mepet sekali. Selesainya bisa di 2021, bukan di awal, bisa mendekati start untuk musim kompetisi 2021," katanya.
Karena itu, dia pun menilai, jalan yang terbaik ialah menyelesaikan dan menghentikan musim kompetisi 2020, untuk kemudian menyiapkan musim 2021 dengan lebih baik.
BACA JUGA: Duel dengan Kakek Pengojek, Begal Bersenpi Kalah Telak, Lalu Diamuk Massa
"Ini mungkin ya. Bisa saja, dengan penundaan ini, bisa jadi musim kompetisi di 2020 ini ditutup, terus menata kembali untuk musim 2021," tandasnya.
Memang, kalau melihat kalender dari PSSI serta jadwal kompetisi PT LIB, saat Liga 1 2020 lanjut pada 1 Oktober, maka di 28 Februari, kompetisi musim 2020 sudah bisa selesai. Tetapi, melihat penundaan sampai 1 November, maka mau tidak mau kompetisi bisa berakhir di pekan keempat Maret.
BACA JUGA: Nasib Liga 1 2020 Belum Jelas, Borneo FC Perpanjang Libur Pemain
Tentu saja, ini akan menjadi berdekatan dengan kalender musim 2021 yang dijadwalkan kompetisinya bergulir pada Juni mendatang.
BACA JUGA: Pelaku yang Menyimpan 5 Kg Sabu-sabu di Mes Pemko Tanjungbalai Ternyata Eks Timses Wali Kota
Belum lagi, jadwal Liga 1 2020 yang akan dilanjurkan, bisa berbenturan juga dengan bulan Ramadan. Jadi, saran yang diberikan oleh APPI ini layak dipertimbangkan oleh PSSI ataupun PT LIB. (dkk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad