jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Komisi VII Adian Napitupulu turut menyoroti banyaknya impor baja ke Indonesia.
Dia bahkan meminta kementerian terkait bertanggung jawab atas hal ini karena tidak menguntungkan industri baja nasional.
BACA JUGA: Permintaan Adian Napitupulu Kepada Negara Sangat Tegas Soal yang Satu ini
“Rapat ini tidak komplit, kalau rapatnya mau tertutup. Panggil pihak-pihak yang lain, misal Kementerian Keuangan, kenapa banyak baja impor yang masuk?” kata Adian dalam keterangan kepada wartawan, Senin (14/2).
Politikus PDI Perjuangan lantas mempertanyakan seberapa besar pajak impor yang diterima negara.
BACA JUGA: Pemerintah Harus Melindungi Industri Baja Nasional dari Serbuan Impor
“Karena semua saling terkait, kami tidak bisa sepihak menyalahkan mereka yang jadi trader. Pihak regulator juga harus dikumpulkan,” kata Adian.
Di sisi lain, Direktur Institut Kajian Energi Akhmad Yuslizar mengatakan bahwa kehadiran baja impor layak ditolak.
BACA JUGA: Komisi VI DPR RI Minta Hentikan Politisasi Isu Impor Baja
Dia menilai dari sisi kualitas, produk baja nasional tidak kalah ketimbang produk luar.
Dirinya menyoroti Kementerian Perindustrian yang seharusnya bisa mengendalikan importasi baja dari luar.
“Baja KS (Krakatau Steel) pasti bisa bersaing, kalau ada pengendalian baja impor. Batasi, pastinya Kementerian Perindustrian punya pola untuk mengontrol itu,” kata dia.
Menurut dia, kemandirian baja menjadi sebuah keniscayaan.
Dia pun berharap industri baja nasional berkoordinasi dengan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) dan Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) guna melakukan penyelidikan terkait maraknya baja impor dan dugaan terjadinya praktek dumping.
“Suka atau tidak, industri baja nasional yang sifatnya strategis, banyak mengalami tekanan akibat derasnya importasi baja,” kata dia. (cuy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Elfany Kurniawan