Soal Passing Grade PPPK Guru, Hugua: Mas Nadiem Tidak Berdaya

Senin, 20 September 2021 – 11:07 WIB
Anggota Komisi II DPR RI Hugua meminta guru honorer tidak mendesak Nadiem Makarim menurunkan passing grade. Foto tangkapan zoom

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Hugua menyarankan guru honorer tidak mendesak Mendikbudristek Nadiem Makarim soal passing grade PPPK 2021. 

Sebab, ujar dia, Nadiem bukan satu-satunya penentu utama passing grade PPPK guru 2021.

BACA JUGA: Passing Grade PPPK Guru 2021 Tinggi, Honorer K2 Tuding Pemerintah Setengah Hati

"Mas Nadiem itu sejatinya tidak berdaya. Passing grade PPPK 2021 itu ranahnya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN)," kata Hugua kepada JPNN.com, Senin (20/9).

Walaupun bukan di komisi pendidikan, Hugua mengaku bisa memahami kondisi Nadiem yang terjepit dengan desakan guru honorer peserta tes PPPK 2021 untuk menurunkan passing grade kompetensi teknis. 

BACA JUGA: Banyak Honorer K2 Tak Lulus Passing Grade PPPK Guru 2021, Nunik Gerak Cepat

Kalaupun Nadiem ingin menurunkan, lanjutnya, tidak bisa serta merta karena harus dibahas dengan panitia seleksi nasional (Panselnas) terutama KemenPAN-RB dan BKN. 

Jadi, Hugua menegaskan, prosesnya begitu panjang dan rumit.

BACA JUGA: Banyak Guru Honorer Tumbang, Petisi Tambahkan Afirmasi PPPK Mendekati 100.000 Tanda Tangan

Menurut dia, yang bisa dilakukan adalah memberikan afirmasi khusus bagi guru honorer. 

Indikator utama diukur dari usia dan masa kerja.

"Guru honorer tua yang masa kerjanya lama harus diberikan afirmasi lebih besar dibandingkan yang masa kerjanya hanya tiga tahun,' tuturnya.

Mantan bupati Wakatobi yang menjabat dua periode ini juga mengingatkan pemerintah untuk tidak mengabaikan guru honorer K2. 

Mereka sudah dijanjikan negara untuk diangkat menjadi PNS tetapi kemudian diarahkan ke PPPK.

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan memang janji tersebut ada di era Pemerintahan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Namun, dalam penyelesaian masalah honorer K2 bukan berbicara siapa presidennya tetapi negara. 

Apalagi, mereka sampai saat ini masih mengabdi dan digunakan tenaganya di segala lini. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler