jpnn.com - JAKARTA- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal menyatakan, operator seperti PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) tidak melakukan penutupan jalan dengan benar usai memasang pipa atau kabel. Menurut Yusmada, operator seharusnya menggunakan material yang membuat galian cepat padat setelah dibongkar.
"Kalau dia (operator atau kontraktor) bongkar tanahnya (galian) itu tanahnya jangan dicemplungin lagi. Harusnya pakai batu-batu dulu. Pakai material-material khusus seperti pasir dan coral supaya cepat padat," ucap Yusmada di Balai Kota, Jakarta, Kamis (21/5).
BACA JUGA: DPRD DKI Gelar Rapimgab, Ini Hasilnya
Yusmada menuturkan, pengawasan pengerjaan perbaikan jalan itu bisa dilakukan pihak konsultan. Ketika pekerjaan kelar, hasilnya akan dilaporkan kepada Bina Marga. Yusmada mengakui, tidak mungkin mengembalikan jalan yang telah dibongkar menjadi mulus seperti semula. “Paling tidak mendekati," ungkap Yusmada.
Menurut Yusmada, operator harus diberikan sanksi apabila tidak memperbaiki jalan rusak akibat proyek yang dikerjakan. Pasalnya, jalan rusak tersebut bisa membahayakan keselamatan orang lain. "Paling tidak, izin berikutnya tidak dikasih lagi," tandas Yusmada.
BACA JUGA: Wah! Pentolan Pedagang Kaki Lima Ngamuk ke Ahok, Ini Kalimatnya
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat meluapkan kemarahannya kepada PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) saat akan meresmikan Moving Bed Bio-film Reactor di Gedung Logistik PT Palyja, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (19/5). Pria yang akrab disapa Ahok itu geram karena Palyja tidak bertanggungjawab usai melakukan penggalian untuk memasang pipa. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Pejabat DKI Terindikasi Gunakan Narkoba, Ini Reaksi Ahok dan Djarot
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Setuju Wajah Pelanggan PSK Dipasang di Media Sosial
Redaktur : Tim Redaksi