Soal Penolakan Kontingen Israel di AWBG, Okto: Alangkah Baiknya Jika Berikan Solusi

Kamis, 06 April 2023 – 15:42 WIB
Ketua KOI Raja sapta Oktohari (paling kanan), Dito Ariotedjo (tengah) dan Eks Menpora Zainudin Amali (kiri). Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Komite Olimpiade (NOC) Indonesia angkat bicara soal penolakan kontingen Israel di ANOC World Beach Games (AWBG) yang dijadwalkan di Bali pada 5-12 Agustus 2023.

Pihak NOC Indonesia meminta pihak-pihak yang melakukan penolakan juga memberikan solusi, tidak hanya sebatas menolak saja.

BACA JUGA: Ada Timnas Israel, Gubenur Bali Siap Batalkan ANOC World Beach Games

Penolakan itu bisa mengancam Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga pantai yang dihadiri 205 negara.

Memang pada konstitusi dan juga Permenlu Nomor 3 tahun 2029 yang melarang untuk mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan Israel sebagai satu entitas di Indonesia.

BACA JUGA: NOC Indonesia Serukan Tagar #StandforIndonesianSport

Namun, perlu diingat bahwa olahraga itu sebagai alat pemersatu bangsa dan juga memiliki misi mengangkat martabat bangsa.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari yang ditemui di Jakarta, Rabu (5/4/2023), hanya bisa berharap ada solusi yang diberikan sehingga ANOC World Beach Games 2023 bisa berlangsung dan tidak lagi menimbulkan kemelut.

BACA JUGA: Deklarasi Cabor, NOC Indonesia: Tidak Ada Diskriminasi dalam Olahraga

Apalagi, Indonesia sudah terikat kontrak dengan ANOC.

Sebab, kata Okto, panggilan akrabnya, solusi itu secara otomatis menjaga nama baik Indonesia di pergaulan masyarakat olahraga internasional.

Apalagi, NOC Indonesia yang merupakan mitra pemerintah menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo yang menginginkan olahraga Indonesia berbicara di kancah internasional.

"Saya prihatin dengan kemelut yang membelenggu olahraga Indonesia saat mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah AWBG tahun 2023. Kita perlu menyikapinya secara dewasa karena menyangkut komitmen Indonesia terhadap dunia internasional dan juga terikat kontrak dengan ANOC," kata Okto.

"Perlu diingat olahraga itu adalah alat pemersatu bangsa yang bertujuan mengangkat martabat bangsa. Dan, olahraga itu tidak mengenal diskriminasi," tambahnya lagi.

Sebagai member Komite Olimpiade Internasional (IOC), jelas Okto,panggilan akrabnya, kehadiran Israel tidak bisa ditolak pada multi event. Apalagi, Israel juga member IOC dan tidak mendapatkan sanksi.

"NOC Indonesia itu adalah member IOC dan tidak boleh menolak kehadiran anggota IOC dalam setiap multi event internasional. Lantas bagaimana dengan keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade seperti yang diinstruksikan Presiden Jokowi. Makanya, saya mengajak semua pihak bersama-sama mencari solusi terbaik demi nama baik bangsa dan negara Indonesia," imbuhnya.

"Olahraga itu kan bukan hanya membentuk karakter anak bangsa saja tetapi sudah menjadi industri (sports industry) dan juga bisa membangkitkan pariwisata (sports tourism)," tambahnya.(dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler