jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menanggapi isu reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kembali santer.
Menurut Grace, Presiden Jokowi sah-sah saja melakukan reshuffle atau penggantian menteri terutama terhadap yang berkinerja buruk.
BACA JUGA: Keputusan NasDem soal Anies Dikaitkan dengan Istana, Jokowi: Apa Urusannya Presiden?
"Dengan ukuran-ukuran yang jelas, artinya kinerja memang buruk dan tahun ini katanya tahun resesi, tahun krisis, maka kita butuh orang-orang yang punya kinerja yang bagus," ujar Grace di Jakarta Pusat, Selasa (31/1).
Selain ancaman resesi, Grace menyebut periode kepemimpinan Presiden Jokowi pun hanya tersisa satu tahun lagi sehingga tak banyak opsi yang bisa diambil untuk menggenjot kinerja menteri yang memang dinilai buruk.
BACA JUGA: Sambangi Istana, Zulhas Sebut Reshuffle Haknya Presiden Jokowi
"Waktu Presiden sudah tidak banyak lagi. Kalau saja ada menteri yang kinerja-nya buruk, rasanya memang buat apalagi kita tahan-tahan," ucapnya.
Grace lantas menganalogikan reshuffle kabinet dengan perusahaan startup yang dinamis untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar.
BACA JUGA: Pengurus DPD Nasdem Surabaya Ramai-Ramai Mengundurkan Diri, Ini yang Terjadi
"Perusahaan publik yang terbuka yang cepat kayak startup, itu cepat banget pergantian pemainnya supaya bisa keep up dengan kebutuhan pasar," tuturnya.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa keputusan perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Yang kinerja buruk, apalagi yang terbukti mencuri yang bukan haknya rasanya untuk apa dipertahankan," kata Grace Natalie.(antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Jabatan Gubernur Dihapus, DPRD Provinsi Juga Hilang
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam