jpnn.com - JAKARTA - Hari Idul Fitri 1436 H diwarnai peristiwa yang sangat menyedihkan ketika sebuah musala di Tolikara, Papua, dibakar massa yang menentang pelaksanaan ibadah salat Id.
"Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia jelas memegang prinsip di semua penjuru negeri ini tak terkecuali, semua orang bebas dan berhak menjalankan ibadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing. Konstitusi telah tegas melindunginya. Jadi kalau ada pihak-pihak melakukan tindakan kekerasan, sungguh sangat menyedihkan," kata Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, dalam keterangan pers Jakarta.
BACA JUGA: PNS Berpangkat Sama Bakal Terima Gaji Berbeda, yang Terbaik Bisa Kantongi Rp 27,5 Juta
Menurut Budi, peristiwa tersebut sangat mengoyak rasa persaudaraan sesama anak bangsa. Kemanusiaan yang adil dan beradab tidak mungkin diwujudkan dengan kekerasan dan kebencian. "Sungguh ini catatan penting perjalanan kita sebagai bangsa," imbuhnya.
Karena itu, dia mengimbau aparat keamanan bertindak tegas dan melindungi setiap warga bangsa. Pihaknya juga mengimbau seluruh komponen bangsa untuk bahu membahu mengatasi masalah ini "Usut tuntas sesuai hukum, dalang dan motifnya. Kami berharap negara hadir dengan memberikan kesejukan dan kedamaian," tegasnya.
BACA JUGA: Jangan Terprovokasi, Polisi Sudah Kantongi Para Pelaku Kasus Tolikara
Kelompok pendukung Jokowi di Pilpres 2014 ini juga menyerukan kepada semua orang untuk terus menjaga kedamaian, kerukunan dan toleransi antar umat beragama. "Jauhkan dari provokasi yang merusak kesatuan bangsa. Damai itu adalah sebuah keindahan yang sangat penting untuk kita jaga bersama,” pungkasnya. (ald)
BACA JUGA: Induk GIDI Tak Tahu Soal Surat Edaran Provokatif
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan hanya Musala, Ternyata GIDI Juga Tutup Gereja Denominasi Lain di Tolikara
Redaktur : Tim Redaksi