jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak gentar dengan kemungkinan adanya serangan santet yang disebut-sebut mengincar para pimpinan dan pegawai menyusul ditetapkannya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka korupsi.
KPK menetapkan Atut sebagai tersangka dua kasus korupsi. Kasus pertama adalah kasus suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi Sedangkan yang kedua, dugaan kasus korupsi pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) di Provinsi Banten.
BACA JUGA: KPK: Vonis Djoko Susilo Diperberat jadi Kado Akhir Tahun
Juru Bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan, lembaganya akan berpikir positif dan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa soal kemungkinan santet dari pihak Atut.
"Kita berpikiran positif saja. Dan kami serahkan semua pada Tuhan YME, kepada Dia dan hanya kepada Dia-lah kami berserah diri dan takut," kata Johan dalam pesan singkat kepada JPNN, Kamis (19/12).
BACA JUGA: Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Perberat Hukuman Djoko Susilo
Johan menjelaskan, KPK tidak hanya berhenti pada Atut. Mereka akan terus mengusut kasus dugaan suap penanganan sengketa pemilihan kepala daerah Lebak, Banten di MK.
Sebelumnya, pimpinan dan seluruh jajaran KPK diminta untuk sering-sering Yasinan bersama, baik di kantor maupun di rumah masing-masing. Ritual tersebut perlu dilakukan jajaran KPK untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dan dijauhi dari segala marabahaya.
BACA JUGA: Timwas Usulkan Perpanjangan Masa Kerja
Hal tersebut disarankan pengamat politik dari Universitas Mathla'ul Anwar Banten, Ali Nurdin menyikapi kemungkinan adanya serangan santet menyusul ditetapkannya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka korupsi oleh KPK.
"Saya akui, sulit memang menghapus santet dengan Provinsi Banten. Memang sudah dari sononya. Tapi KPK tidak perlu takut dengan santet karena mudah menangkalnya, yakni sering-sering membaca Yasin dan dekatkan diri kepada Allah," saran Ali Nurdin, Rabu (18/12).
Kalau KPK bergeming karena isu santet, menurut Ali Nurdin, ini merupakan sebuah kemunduran besar bagi KPK dalam menegakkan hukum dan memberantas korupsi di Banten khususnya dan Indonesia umumnya.
"Kalau saya malah mendorong KPK segera saja menyelesaikan kasus dugaan korupsi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah secara hukum dan terus-menerus mendekatkan diri kepada Allah. Kalau diulur-ulur malah memberi ruang bagi dunia santet untuk beraksi," tegasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY: Ini Tonggak Sejarah Baru Kita
Redaktur : Tim Redaksi