jpnn.com - JAKARTA- Anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu, ingin memastikan dalam proses seleksi calon pimpinan KPK di DPR benar melalui uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). Untuk itu, mereka juga meminta data dari Bareskrim Polri.
Langkah itu dilakukan supaya para capim yang nantinya batal dipilih oleh DPR benar-benar bisa dipastikan bagaimana rekam jejak mereka.
BACA JUGA: Eks Penasihat KPK Sebut Pansel Untungkan Instansi Tertentu
"DPR pasti menyakan, karena menyangkut FNP. Orang yang batal kita pilih nanti harus kita ketahui rekam jejaknya. Walau sudah diloloskan pansel kan masih ada seleksi akhir di DPR. Kita akan minta data ke Bareskirim," kata Masinton di gedung DPR Jakarta, Senin (1/9).
Terkait polemik nama capim KPK yang ditetapkan tersangka di Bareskrim Polri, namun namanya tidak kunjung diungkap, politikus PDI Perjuangan itu menilai tidak ada keharusan bagi Bareskrim mengungkapnya ke publik.
BACA JUGA: Dua Propinsi Paling Rawan Politik Uang
"Tidak ada kewajiban dalam KUHAP bahwa tersangka nama namanya harus diumumkan. Gak ada. KUHAP tidak megatur, nama itu cukup diberikan ke pansel (KPK). Gak ada kewajiban Bareskrim menyampaikan itu walau bisa dibilang ketidak konsistenan poliisi," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Hendardji : Mungkin KPK Memang Tidak Cocok Untuk Saya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pansel Jamin 8 Capim KPK Bersih dari Catatan Kriminal
Redaktur : Tim Redaksi