jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean mengaku tidak sependapat jika peristiwa yang terjadi di pondok pesantren (ponpes) milik Habib Bahar bin Smith pada Jumat (31/12) dini hari merupakan bentuk teror.
Dia justru menganggap tiga kepala anjing yang ada di sebuah kardus dan dilempar seseorang ke Pondok Pesantren Tajul Alawiyin di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu merupakan tegur untuk pemilik ponpes.
BACA JUGA: Pengirim Kepala Anjing ke Pesantren Habib Bahar Tidak Pancasilais, Brutal!
"Saya tidak sependapat kalau itu teror. Bagi saya itu hanya teguran halus kepada Bahar yang memang sosoknya sering bicara kasar," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Minggu (2/1).
Eks Politisi Partai Demokrat itu pesan yang disampaikan si pengirim tiga kepala anjing itu mengingat Habib Bahar untuk hati-hati dalam berbicara.
BACA JUGA: Reza Indragiri Pengin Pengirim Kepala Anjing ke Pesantren Habib Bahar Dipidana
"Apa maknanya? Ada pesan yang ingin disampaikan kepada Habib Bahar dalam hal ini supaya menjaga mulutnya jangan terlalu bicara sembarangan dan seenaknya," kata Ferdinand.
Ferdinand lantas memakani secara khusus tiga kepala anjing yang meneror Habib Bahar itu.
BACA JUGA: Motif Pengirim Peti Mati ke Salah Satu Timses Cakades di Dairi Terungkap, Oh Ternyata
Dia mengatakan tiga kepala anjing artinya itu peringatan yang ketiga agar Habib Bahar menjaga omongan.
"Kenapa tiga, saya melihat justru ini adalah teguran ketiga bagi Bahar Smith," kata Ferdinand.
Ferdinand berharap Habib Bahar memaknai teror tiga kepala anjing itu dengan baik.
"Saya pikir Bahar Smith harus meresapi teguran ini, harus memaknai ini sebagai sesuatu yang diperhitungkan," kata Ferdinand Hutahaean. (cr3/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama