jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Supriansyah meminjamkan unit apartemen yang dihuninya kepada Ketua KPK nonaktif Abraham Samad ternyata berdampak kurang sedap.
Pria asal Makassar ini mengaku terancam dipecat dari posisinya sebagai penasihat hukum perusahaan Bosowa Group.
BACA JUGA: BW Persoalkan Pasal Baru, Bareskrim: Terserah Penyidik
Menurut Supri, penggunaan apartemen itu sebagai lokasi pertemuan antara Abraham dan beberapa politikus PDI Perjuangan jelang Pemilu Presiden 2014 silam, tanpa sepengetahuan bosnya di Bosowa sekaligus pemilik unit apartemen, Erwin Aksa. "Dia gak tahu itu, saya kayaknya mau dipecat ni," kata Supri di KPK, Senin (23/2).
Supriansyah tidak menyangka pertemuan yang dilakukan Samad bakal mengundang kontroversi dahsyat seperti sekarang. Saat itu, klaim Supri, dirinya hanya berfikir ingin menolong sahabat satu kampung.
BACA JUGA: Selain Hasto dan Tjahjo, Ada Satu Orang Lagi Ikut Temui Samad
Menurutnya, Bosowa sebagai sebuah perusahan mentereng pasti tidak nyaman ikut terseret dalam sebuah skandal politik. Karena itu, Supri bisa mengerti jika perusahaan memutuskan untuk memecat dirinya.
"Tentu perusahaan yang tempat saya jadi lawyer itu mungkin akan mempertimbangkan kembali keberadaan saya, apakah lanjut nantinya atau enggak. Ya kelihatannya sih, kemungkinan akan berhenti," tuturnya.
BACA JUGA: Rekrutmen Tahun Ini, Kuota CPNS 60 Persen
Lebih lanjut, pria yang akrab dengan panggilan Anca ini mengaku tidak tahu atau pun terlibat dalam percakapan yang berlangsung 35 hingga 40 menit itu.
Pasalnya, dia berada di ruangan yang berbeda dengan tempat Samad dan para elite PDIP berbincang-bincang. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Kejagung Disambangi KPK
Redaktur : Tim Redaksi