jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi keinginan para calon presiden dan calon wakil presiden untuk memperkuat lembaga antirasuah itu. Keinginan itu disampaikan capres dan cawapres dalam debat yang berlangsung Senin (9/6) malam.
"KPK sangat mengapresiasi keinginan kuat para capres tentang KPK, apalagi diucapkan di muka publik yang mengikuti debat," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dalam pesan singkat, Selasa (10/6).
BACA JUGA: Jokowi Minta Relawan Perkuat Serangan Darat
Bambang menjelaskan, pihaknya yakin para calon presiden memahami secara utuh bahwa pemberantasan korupsi harus menjadi suatu gerakan sosial. Menurutnya, KPK menyodorkan delapan agenda yang dapat menjadi titik tolak untuk diprioritaskan oleh presiden mendatang dalam program pemberantasan korupsi.
Menurut Bambang, ada tiga episentrum korupsi yang harus dielaborasi secara lebih mendalam. Yakni korupsi di birokrasi, korupsi di bidang penegakan hukum dan korupsi di ranah politik.
BACA JUGA: Anggap Koptu Rusfandi Senasib dengan Prabowo
Pada sektor birokrasi, kata Bambang, bisa dilakukan dengan cara membahas peningkatan dan konsolidasi aparat pengawasan intern pemerintah untuk memastikan akuntabilitas kinerja. Semenara untuk sektor penegakan hukum diperlukan peningkatan pengawasan. "Untuk memastikan akuntabilatas penegak hukum sesuai prioritas yang relevan," ujarnya.
Sementara dari sektor politik, menurut Bambang, perdebatan yang lebih subtansial pada episentrum korupsi di sektor politik tidak optimal. Sebab, kata Bambang, parlemen hanya hilir dari partai politik sebagai hulunya.
BACA JUGA: Prabowo-Hatta Paling Kompak di Debat Capres
"Proses demokrasi memerlukan partai yang amanah dan profesional, bila tidak hanya akan menimbulkan rangkaian masalah," tandas Bambang.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sesalkan Hukuman Koptu Rusfandi Tanpa Diadili
Redaktur : Tim Redaksi