Sodorkan Visi, Yusril Pentingkan Sistem Ketimbang Akhlak

Jumat, 07 Maret 2014 – 20:20 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Meski berasal dari partai Islam, calon presiden Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Izha Mahendra tidak akan mengedepankan pembangunan akhlak jika terpilih nanti. Pakar hukum tata negara ini mengaku lebih memilih untuk membangun sistem penegakan hukum yang baik.

"Saya lebih memilih sistem dibanding orang baik," kata Yusril saat berbicara di acara seminar yang digelar Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI), di Aula Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, Jumat (7/3).

BACA JUGA: Rizal Ramli Anggap Boediono Korban Perintah Atasan

Menurutnya, tugas utama negara adalah membangun sistem yang kuat. Pasalnya, hanya sistem yang dapat menjamin peraturan ditegakkan.

Dijelaskannya bahwa tanpa sistem yang kuat, orang-orang berakhlak baik pada akhirnya akan berubah menjadi buruk. Sedangkan di dalam sistem yang baik, orang-orang jahat akan dipaksa untuk berbuat baik.

BACA JUGA: Panglima TNI akan Temui Megawati dan Habibie

"Lihat saja orang Indonesia ketika dia ke Singapura pasti jadi disiplin. Kalau orang Singapura ke Batam ya kelakuannya jadi kayak orang Indonesia," ujar mantan Menteri Kehakiman ini.

Ia menegaskan, penegakan hukum harus dimulai dari presiden. Seharusnya, sambung Yusril, presiden bisa mengarahkan pembangunan sistem hukum.

BACA JUGA: AMM: Kesenjangan Kekayaan Harus Dihapuskan

"Seringkali bentrok kebijakan dengan presiden. Tapi presiden punya kewibawaan soal itu walaupun tidak bisa intervensi. Presiden tidak bisa intervensi pengadilan tapi bisa memberikan arahan," tandasnya. (dil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadiri Pre-launching Film, Dahlan Iskan Pilih Duduk Lesehan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler