Sofjan Djalil Perintahkan BUMN Jual Dollar AS

Rabu, 08 Oktober 2008 – 18:12 WIB
JAKARTA—Krisis keuangan global yang terjadi saat ini membuat pemerintah ikut melakukan berbagai langkah antisipatifSalah satunya dengan meminta 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengalihkan rekening dolar AS yang dimiliki ke sistem perbankan nasional.

"Kami minta mereka ikut memperhatikan kondisi ekonomi di dalam negeri

BACA JUGA: KPK Bidik Kaban ?

Dolar AS yang dimiliki BUMN bisa menambah cadangan devisa," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil, Rabu (8/10).

Selain itu, 14 BUMN itu diminta berkoordinasi dengan Bank Indonesia terkait pemenuhan kebutuhan dolar AS
Adapun ke-14 BUMN itu adalah PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Timah Tbk., PT Aneka Tambang Tbk., PT Bukit Asam Tbk., PT Pupuk Kaltim, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, PTPN IV, PTPN V, PTPN VII.

Menurut Sofyan, pihaknya sudah memanggil 14 BUMN tersebut yang memiliki rekening dalam bentuk dolar AS dan memiliki pendapatan (revenue) dolar

BACA JUGA: Bagir Manan Akhirnya Dipensiun

Tanggapan perusahaan-perusahaan tersebut baik, dan bersedia mengikuti arahan pemerintah.

Sayangnya, Sofyan tidak menyebutkan berapa besar dolar AS BUMN yang bisa dialihkan ke dalam sistem perbankan nasional
Ia hanya menjelaskan, selain potensi pendapatan dolar AS, terdapat juga BUMN yang membutuhkan valuta asing dalam jumlah besar untuk kegiatan operasional.

Pertamina misalnya, butuh valas lebih dari USD 6 juta dalam sepekan untuk keperluan impor minyak mentah dan produk jadi

BACA JUGA: Panja Pornografi Rapat di Tiga Provinsi

Demikian halnya dengan PLN butuh dana untuk keperluan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW.

"Mereka ini butuh dolar, akan tetapi dikendalikan dengan meningkatkan penggunaan biodiesel sehingga bisa menganggu kurs," ucapnya.

Lanjut Sofyan, pihaknya akan memberikan perhatian ekstra kepada BUMN yang memiliki pendapatan dolar AS, serta proyek dengan pembiayaan menggunakan dolar ASSejauh ini sebagian besar perusahaan "plat merah" itu telah menempatkan simpanan dolar AS itu ke bank-bank domestik(esy)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meski Krisis, Biaya Haji Tidak Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler