JAKARTA—Para pelaku industri di Indonesia membutuhkan dukungan dari pemerintah dalam memasuki Asean China Free Trade Agreement (ACFTA), mengingat kondisi kualitas infrastruktur di Indonesia masih sangat kurang.
“Sebenarnya yang dimaksud adalah bukan jumlahnya, melainkan kualitasnya yang kurang memadaiBagaimanapun, kualitasnya harus ditingkatkan,” ungkap Ketua Komite Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Gunadi Sindhuwinata di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (4/2).
Dicontohkan, salah satu penghambat dalam proses industri adalah listrik
BACA JUGA: Peredaran Batik Impor Diawasi
Menurutnya, masalah infrastruktur listrik ini harus segera diselesaikan“Hal ini tentunya juga akan mampu untuk mengurangi beban pemerintah dalam menanggung masalah listrik,” paparnya
BACA JUGA: Bappenas Utamakan Kawasan Perbatasan
Dikatakan, penggunaan solar panel ini adalah sebagai solusi energi alternatif dan menghemat biayaSelanjutnya, Gunadi juga mengeluhkan dengan adanya kebijakan Ditjen Pajak yang kerap kali meminta atau memungut pajak kepada para pelaku industri sebelum proses produksi dimulai
BACA JUGA: Pertamina Ingin Bantu Proyek Listrik 1032 MW
“Menurut saya akan lebih jelas terukur jika pajak tersebut dipungut setelah proses produksi selesai,” imbuhnya(cha/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak SDA Bukan Berarti Kaya
Redaktur : Soetomo Samsu